Hari Pahlawan Nasional, Pemkot Tangerang Tabur Bunga di TMP Taruna

10 Nov 2022, 13:13 WIB

Dok. Pemkot Tangerang

Kota Tangerang, IDN Times - Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin memimpin Upacara ziarah dan tabur bunga dalam rangka peringatan Hari Pahlawan yang diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Kamis (10/11/2022).

Apel tersebut diikuti oleh Sekretaris Daerah Herman Suwarman, unsur Forkopimda, TNI, Polri serta pegawai di lingkup Pemerintah Kota Tangerang.

Upacara berjalan dengan khidmat. Pemimpin upacara meletakkan karangan bunga ke tugu monumen TMP Taruna, setelah itu unsur Forkopimda Kota Tangerang yang hadir turut menaburkan bunga di makam-makam pahlawan TMP Taruna.

1. Tabur bunga dan lantunan doa dilafalkan

Dok. Pemkot Tangerang

Sachrudin menyampaikan Pemerintah Kota Tangerang menggelar upacara ziarah dan tabur bunga untuk mendoakan para Pahlawan yang telah gugur dan menghormati perjuangan para pahlawan.

"Semoga para pahlawan yang telah gugur ditempatkan yang terbaik disisi Allah SWT. Dan untuk kita yang ditinggalkan, mudah - mudahan diberikan kekuatan untuk bisa meneruskan perjuangannya, sesuai dengan tema pada tahun ini Pahlawanku, Teladanku," kata dia.

2. Wali Kota Arief ziarahi makam Bung Tomo di Surabaya

Bung Tomo, pahlawan nasional Indonesia. (Nanyang Post/Alex Mendur)

Di lokasi yang berbeda, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melakukan ziarah kubur ke Makam Pahlawan Nasional Bung Tomo yang berlokasi di Surabaya Jawa Timur.

"Hari ini menjadi momentum terbaik bagi kita semua anak bangsa untuk mengisi dan membangun dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai. Terima kasih kepada para pejuang dan para pahlawan, semoga kami-kami bisa melanjutkan perjuangan ini," kata Arief.

3. Hari Pahlawan berawal dari pertempuran Surabaya

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

10 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pahlawan sekaligus mengingat Pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945. Peristiwa tersebut tercatat menjadi konflik terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia setelah kemerdekaan.

Gencatan antara rakyat Surabaya dan tentara Inggris serta Belanda bukan tanpa alasan. Ada pemicu yang menyebabkan perang tersebut, salah satunya adalah tewasnya Brigadir A.W.S Mallaby saat pertempuran berlangsung.