Kabupaten Tangerang, IDN Times - Warga Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang meminta pemerintah memperhatikan kelayakan lahan relokasi. Pasalnya, warga tak ingin kebanjiran lagi seperti saat ini.
"Kami gak masalah direlokasi, tapi lahannya harus diperhatikan, jangan yang bakal kebanjiran lagi," ujar Sanip (50) salah satu warga setempat, Senin (14/3/2022).
Sanip mengungkapkan, warga sebenarnya enggan direlokasi lantaran sudah puluhan tahun tinggal di wilayah tersebut. Namun, lantaran banjir yang tidak kunjung surut membuatnya terpaksa ingin direlokasi.
"Ya mau bagaimana lagi, banjir udah lama tapi engga surut-surut, tiap banjir air selalu masuk rumah, barang-barang saya sampai rusak," jelasnya.
Rajab (48) warga lainnya, juga mengatakan hal yang sama. Ia khawatir banjir akan semakin parah jika tidak direlokasi. Dia juga terpaksa untuk direlokasi, meski keberatan. Pasalnya kondisi tempat relokasi nantinya tidak sestrategis lokasi rumahnya saat ini.
"Sebenarnya terpaksa, tapi kalau gak direlokasi tetap aja banjirnya lebih parah, jadi serba salah sebenarnya," tuturnya.
Para warga nantinya bakal direlokasi ke kawasan seberang kampung tersebut, hanya berbeda RT. Namun, menurut Rajab, lokasi tersebut tak strategis.
"Lokasinya jauh dari jalan raya, katanya juga gak ada listrik dan air, makanya agak ragu, takut juga duit ganti ruginya nanti enggak cukup buat bangun rumah lagi," tuturnya.
Ketua RT 01 RW 03, Kampung Gaga Sukamana, Sanusi mengatakan, seluruh warganya sepakat untuk direlokasi ke tempat yang lebih layak. Rencana relokasi warga bakal dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Relokasinya habis Lebaran rencananya, ada 65 KK. Dipindah ke belakang Kemandoran 4, di seberang. Kasihan juga masyarakat sebenarnya butuh tempat yang layak," tuturnya.
Secara teknis nantinya pihak pengembang akan mengganti rugi biaya bangunan warga saat ini dan menyediakan tanah untuk lahan yang baru. Sanusi menyebut upaya itu masih dalam proses. Dia berharap pembayaran dari pihak pengembang bisa cocok dengan warga.
"Lahannya disiapkan sama pengembang ditukarbelikan. Bangunan dibayar, tanahnya ditempatin di situ," ujarnya.