Tangerang Selatan, IDN Times - Guna mengantisipasi kekeringan parah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta warga untuk lakukan salat meminta hujan atau dalam istilah Islam disebut salat istisqo.
Imbauan tersebut disampaikan oleh kepala bidang kedaruratan dan logistik BPBD Tangsel, Hasyim, Jumat (23/8).
Hasyim mengatakan sebagai upaya mengantisipasi bencana kekeringan di Tangsel, pihaknya akan menghimbau masyarakat untuk lakukan sala minta hujan.
"Salah satu upaya kita adalah salat minta hujan ya, kita akan imbau," ujar Hasyim.
Selain salat, pihaknya juga selalu bersiap untuk menghadapi hal terburuk seperti kemarau panjang sampai November yang mengakibatkan kekeringan meluas.
"Kita siap sedia kalau kalau kekeringan terus sampai November," kata Hasyim.
Sebelumnya diberitakan, BPBD kota Tangsel salurkan 4.000 liter air bersih ke kampung Koceak, Kelurahan Kranggan, Setu, Tangsel.
Penyaluran tersebut merupakan penyaluran air bersih pertama kali ke wilayah yang sudah mengalami kekeringan parah dari Juni 2019 lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Tangsel, Charerudin di lokasi penyaluran air bersih, Kamis (22/8) mengatakan penyaluran air bersih ke wilayah yang sudah 3 bulan mengalami kekeringan parah ini lantaran kurangnya koordinasi dari pemerintahan wilayah. Kelurahan dan kecamatan.
"Tidak ada yang laporan jadi ke kami, ada kekeringan seperti itu karena saya belum dapat laporan. Saya tanya Camat Serpong aja bilang pada bingung," ungkapnya.
Chaerudin mengatakan, di Tangsel sendiri ada tiga wilayah yang kerap kali mengalami kekeringan saat kemarau. 2 wilayah adalah perumahan yang sudah tertangani oleh bantuan dana dari Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kalau yang di perumahan sudah teratasi oleh dana perusahaan CSR, nah yang kampung ini saya optimis tahun depan sudah ada Bor yang atasi kekeringan secara permanen," kata Chaerudin.