Janji Pantau Polusi Udara Tangsel, Pemkot Imbau Warga Pakai Masker

Wali Kota mengklaim, udara Tangsel masih bisa dterima

Tangerang Selatan, IDN Times -  Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, berbagai langkah dilakukan dalam menghadapi polusi yang juga disebabkan fenomena El Nino. Benyamin mengimbau penggunaan masker kembali.

"Kita imbau untuk warga menggunakan masker. kita juga meningkatkan ruang terbuka hijau dan kapasitasnya dengan ekstensifikasi penanaman pohon-pohon pelindung," kata Benyamin, Minggu (13/8/2023).

Baca Juga: Udara Tangsel di Juli 2023 Terburuk se Indonesia, Apa Dampaknya?

1. Pemkot Tangsel juga memantau kondisi udara

Janji Pantau Polusi Udara Tangsel, Pemkot Imbau Warga Pakai Maskerilustrasi polusi udara pekat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Tidak cuma itu, lanjut Benyamin, program kampung iklim untuk mengajak masyarakat menamam pohon. Dan menguji emisi gas buang kendaraan bermotor. "Dan kita juga beri sanksi buat para pembakar sampah," tegasnya.

Benyamin mengatakan, pihaknya juga memantau kondisi udara dengan menggunakan alat yang terakreditasi, yakni HVAS (High Volume Air Sampler), dan dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional).

Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di tanggal 10 Agustus 2023 berada di angka 94 dengan baku mutu PM 2,5.  "Artinya kualitas udara di Tangerang Selatan masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan," ucap Benyamin.

Baca Juga: Kualitas Udara Tangsel Buruk, Pemprov Bakal Bantu Penghijauan

2. Alat pemantauan ada di 12 titik

Janji Pantau Polusi Udara Tangsel, Pemkot Imbau Warga Pakai Maskerilustrasi polusi udara (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Pemantauan tersebut dilakukan di 12 titik dengan metode massive sampler dan ada 12 titik,  mulai dari Kecamatan Setu, Pondok Aren, Serpong hingga Ciputat Timur, bahkan di lingkungan BMKG juga.

Tidak cukup hanya di situ, monitoring secara real time dari Sistem Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA) yang berlokasi di Taman Kesehatan.

Dalam alat SPKUA dilakukan pemantauan terhadap 7 parameter, yaitu PM10, PM2,5, SO2, CO, O3, NO2 dan HC. hasilnya tidak ada tingkat mutu udara yang bersifat merugikan, meningkatkan risiko hingga merugikan kesehatan.

"Terkait keadaan polusi udara, kita juga bertanggung jawab mengedukasi masyarakat. Bahwa keadaan udara tidak hanya diukur dengan partikuler meter kemudian mengambil kesimpulan," tambahnya.

3. Benyamin minta jangan terburu-buru menyebarluaskan informasi kondisi udara tanpa informasi yang lengkap

Janji Pantau Polusi Udara Tangsel, Pemkot Imbau Warga Pakai MaskerIDN Times/Muhamad Iqbal

Karena harus dipelajari secara detail, kandungan apa yang terdapat dan berbahaya dalam partikel udara di sekitar.

"Bagaimana cara mengambil sampelnya, metodologi sampling seperti apakah yang benar-benar sudah menguji sampel berapa persen dari 54 kelurahan dan 7 kecamatan yang ada di Tangerang Selatan," terangnya.

Oleh karenanya, kata Benyamin, jangan terburu-buru menyebarluaskan informasi kondisi udara tanpa informasi yang lengkap.

Baca Juga: Soal Kualitas Udara Tangsel, Ini Penjelasan Kepala DLH

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya