Pemkab Tangerang Dapat Tambahan 50.000 Alat PCR Test dari Kemenkes

07 Jul 2021, 16:08 WIB

emc.id

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Tangerang menerima tambahan alat polymerase chain reaction (PCR) test dari Kementerian Kesehatan RI. Sebelumnya, Pemkab Tangerang sempat kekurangan alat PCR test.

Hendra Tarmizi, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tangerang mengatakan, pihaknya sebelumnya telah mengajukan pengadaan hingga akhirnya dipenuhi.

"Beberapa hari memang sempat menipis. Kemarin, datang bantuan sebanyak 50 ribu alat swab," tutur Hendra, Rabu (7/7/2021).

1. Alat PCR test tersebut segera digunakan

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Puluhan ribu alat PCR tersebut akan digunakan Pemkab Tangerang untuk kembali menggencarkantracing dan testing kepada warga sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Semakin cepat testing dan tracing, semakin cepat juga ditangani. Tapi kembali lagi, masyarakat, kita semua harus tetap perketat protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jangan berkerumun," tuturnya.

2. Kebutuhan alat PCR test di Tangerang 400 per hari

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Sementara, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, saat ini petugas di lapangan membutuhkan 400 alat PCR test per hari dalam tracing kontak erat pasien COVID-19.

Lalu, di masa PPKM Darurat ini berdasarkan Instruksi Gubernur tentang PPKM Darurat, target testing per hari yang harus dilakukan Pemkab Tangerang mencapai 8.244 orang-- angka tersebut merupakan yang tertinggi di Provinsi Banten.

Sebagai perbandingan, Kota Tangerang mendapat target testing per hari sebanyak 4.872 orang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebanyak 3.736 orang.

"Jumlah tersebut dicampur antara tes menggunakan metode rapid test antigen dan PCR test," jelasnya.

3. Kasus sembuh di Kabupaten Tangerang capai 90 persen

Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Hendra menerangkan, meski di Kabupaten Tangerang angka kasus COVID-19 masih cukup tinggi, namun diimbangi dengan tingkat kesembuhan yang mencapai 90 persen.

"Dari total kasus sebanyak 13.793 orang, sementara yang sembuh sebanyak 11.900 orang," tutur Hendra.