Pemprov Banten Dorong Percepatan Jalur MRT Masuk Tangerang Raya
- Proyek jalur MRT masuk PSN, Pemprov Banten dorong percepatan integrasi dengan MRT Jakarta untuk progres lebih cepat.
- Jalur MRT yang masuk Banten sepanjang 17 kilometer, termasuk rute Serpong–Lebak Bulus dan Kembangan–Balaraja.
- Komunikasi intens antara Pemprov Banten dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait MRT untuk mendukung pengalaman dalam mengelola transportasi massal tersebut.
Serang, IDN Times – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mendorong percepatan realisasi pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) yang akan terhubung ke wilayah Tangerang Raya, termasuk Serpong dan Balaraja. Langkah itu dinilai penting untuk memperkuat sistem transportasi massal di kawasan penyangga Jakarta.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, pembahasan bersama PT MRT Jakarta, pemerintah daerah di Tangerang Raya, dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian difokuskan pada penyusunan tindak lanjut serta skema pendanaan agar proyek bisa berjalan lebih cepat.
"Pemaparan mengenai timeline dan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti supaya transportasi massal MRT ini bisa menjadi nyata di Provinsi Banten,” kata Andra pada Selasa (9/9/2025).
1. Andra menyebut, proyek ini sudah masuk PSN
Menurutnya, jalur Cikarang–Balaraja sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pemprov Banten kini berupaya mempercepat integrasi rencana tersebut dengan jaringan MRT Jakarta.
"Kami ingin progres lebih cepat, karena kalau menunggu satu jalur selesai baru ke jalur berikutnya, waktunya akan sangat lama,” katanya.
2. Jalur MRT yang masuk Banten sepanjang 17 kilometer
Adapun jalur MRT yang akan masuk ke Banten mencakup sekitar 17 kilometer (km) untuk rute Serpong–Lebak Bulus, serta jalur Kembangan–Balaraja. “Kalau jalur Serpong–Lebak Bulus totalnya 23 kilometer, tapi sekitar 4 km di Jakarta, sisanya 17 kilometer masuk Banten,” katanya.
Andra menekankan bahwa pertemuan tersebut bukan forum pengambilan keputusan, melainkan diskusi untuk menyatukan langkah pemerintah provinsi, kabupaten/kota, swasta, dan operator MRT. “Ada beberapa tahapan yang harus ditempuh, mulai dari kelembagaan sampai finansial. Ini yang kami pikirkan bersama,” katanya.
3. Andra mengaku komunikasi intens dengan Pramono soal MRT
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemprov Banten terus menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memiliki pengalaman dalam mengelola MRT.
“Saya sudah beberapa kali berdiskusi dengan Pak Gubernur DKI Jakarta, Pak Pramono, dan memberikan dukungan kepada dia karena MRT ini adalah perseroda milik Jakarta,” jelasnya.
