Lebak, IDN Times - Masyarakat adat Suku Baduy akan menyampaikan amanat kepada Bupati Lebak untuk menjaga udara dan sungai yang ada di wilayahnya. Hal tersebut disampaikan mereka dalam malam Seba Baduy yang berlangsung Jumat malam (6/5/2022).
"Kalau lingkungan nomor satu. Jadi Provinsi Banten dan Lebak harus menjaga air dan menjaga sungai. Jaga lingkungan lestarikan alam," kata Kepala Pemerintahan Suku Baduy, Jaro Saija.
Selain soal pelestarian alam, para tetua adat Baduy juga meminta para pejabat publik untuk segera mengentaskan wabah COVID-19 agar kondisi kembali normal.
"Amanat dari leluhur kami, untuk ke depan itu, masyarakat Kanekes dan Kabupaten Lebak supaya tentram dan sejahtera. Jangan sampai ada wabah lagi," ungkapnya.
Ratusan warga adat Suku Baduy telah berjalan kaki puluhan kilometer (km) dari Desa Kanekes, Kecamatan Lewidamar menuju Pendopo Bupati Lebak di Rangkasbitung. Keberangkatan mereka ini merupakan salah satu rangkaian tradisi Seba Baduy.
"Sebanyak 150 orang yang ikut, 23 dari Baduy dalam sisa dari Baduy luar. Yang Baduy dalam sudah berangkat tadi subuh-subuh. Ini yang Baduy luar masih persiapan," kata Kepala Desa Urusan Pemerintahan, Jaro Saidjah, Jumat (6/5/2022).
Dalam pelaksanaan Seba ini, warga Suku Baduy Luar berangkat terlebih dahulu ke Rangkasbitung mulai pagi tadi. Sementara orang Baduy dalam berangkat setelahnya. Diketahui, mereka akan beristirahat terlebih dahulu di sekitar Jembatan Keong, Kecamatan Kalanganyar.
"Nanti istirahat dulu terus nanti lanjut lagi, kira-kira mah sampe Rangkas itu jam 15.00 WIB," jelasnya.