Setahun Diresmikan, Rumah Program Bedah Rumah Tangsel Sudah Rusak
- Rumah hasil program Bedah Rumah Pemkot Tangsel mengalami kerusakan parah
- Air hujan menggenangi rumah, membuat anak-anak tidak bisa tidur nyenyak
- Rumah diresmikan oleh Wakil Wali Kota Tangsel tahun lalu, tapi belum diperbaiki secara serius
Tangerang Selatan, IDN Times – Sebuah rumah hasil program Bedah Rumah Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) di Gang Suka Makmur, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, mengalami kerusakan parah. Rumah itu baru setahun direnovasi.
Pemilik rumah, Nikma Jasmine mengaku kerusakan sudah terjadi bahkan sebelum bangunan berusia satu tahun. Padahal, rumah itu merupakan hasil program bantuan sosial pemerintah untuk memperbaiki hunian warga berpenghasilan rendah.
“Setahun kondisinya sudah begini. Kalau hujan, bocornya di mana-mana. Gentengnya tipis banget, plafonnya dari bahan seperti kapur kena air jadi busuk dan berjamur,” kata Nikma, Senin (10/11/2025).
1. Anak ikut mengeluhkan rumah baru yang bocor
Nikma menuturkan, setiap kali hujan deras, air menggenangi hampir seluruh bagian rumah. Perabotan dan kasur ikut basah hingga membuat anak-anaknya tidak bisa tidur nyenyak.
“Kalau hujan, saya kasihan sama anak-anak, sampai harus nadahin air pakai ember di mana-mana. Anak saya yang kecil bahkan bilang, ‘Mah, rumah kita yang dulu enggak bocor ya?’” tambahnya menirukan ucapan sang anak.
2. Nikma mengaku, rumah itu diresmikan tahun lalu oleh Wakil Wali Kota Tangsel
Rumah milik Nikma merupakan salah satu rumah yang diresmikan Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan pada 13 Agustus 2024 dalam program bedah rumah tahap kedua. Artinya, usia bangunan tersebut baru sekitar satu tahun lebih.
“Waktu peresmian Pak Pilar, acara gunting pitanya di sini. Baru setahun lebih dikit,” ungkap Nikma.
3. Nikma sudah melapor, tapi belum ada perbaikan serius
Nikma mengaku sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ke pihak kelurahan dan penanggung jawab proyek. Namun, perbaikan yang dilakukan hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan masalah.
“Sudah ngadu, cuma diperbaiki dikit. Plafon kamar mandi sempat ambruk juga. Pernah dikasih waterproof, tapi malah makin bocor,” katanya.
Ia menduga penyebab utama kerusakan adalah kualitas material bangunan yang rendah dan proses pembangunan yang dikebut agar cepat selesai. “Bahan-bahannya kayaknya asal, genteng tipis, plafon gampang rapuh,” ucapnya.
Nikma juga menuturkan sudah melaporkan kondisi rumahnya kepada Lurah Serua Indah, namun belum mendapat tanggapan yang berarti. “Saya sudah ngomong ke Bu Lurah, tapi cuma dijawab, ‘Oh, kirain ambruk,’” ujar Nikma.
