Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 18 Kabupaten Tangerang telah mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (6/9/2021), setelah keluar lampu hijau dari Gubernur Banten, Wahidin Halim. 

Kepala SMAN 18 Kabupaten Tangerang, Herri Supriatna mengatakan, ratusan siswa mengikuti PTM dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 yang ketat. "Ada sekitar 300 siswa yang mengikuti PTM," ujar Herri. 

1. Setiap siswa diperiksa suhu dan wajib memakai masker sebelum masuk kelas

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sejak awal sebelum masuk ke lingkungan sekolah, setiap anak wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan, hingga menggunakan masker. Tingkat antusias para pelajar mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka cukup tinggi, di mana persentase kehadiran mencapai 90 persen.

"Ini hari pertama kita belajar tatap muka lagi, setelah hampir dua tahun kita melakukan pembelajaran secara daring. Kehadiran siswa cukup banyak, namun memang masih ada yang belum masuk dengan alasan sakit atau yang lain," jelas Herri. 

2. Orangtua siswa dimintai persetujuan sebelum pelaksanaan PTM

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Ia juga memastikan seluruh siswa yang mengikuti PTM atau yang tidak masuk, telah meminta izin kepada orangtua atau wali murid untuk bisa mengikuti PTM.

"Jadi sebelum PTM ini semua anak sudah kasih surat persetujuan, dan diizinkan oleh orangtuanya," ujarnya.

3. PTM hanya dilakukan tiga kali dalam satu minggu

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Herri menuturkan, pihak sekolah pun memberlakukan mekanisme yang berbeda dalam penerapan belajar tatap muka. Dalam satu minggu awal, PTM hanya dilakukan selama tiga hari yakni Senin, Rabu, dan Jumat. 

"Dari tiga hari itu proses belajarnya dibagi, hari ini (Senin) untuk kelas 10, lalu yang selanjutnya bergilir kelas 11 dan 12. Untuk hari Selasa, Kamis dan Sabtu, akan kita gunakan untuk melakukan sterilisasi sekolah dengan menyemprotkan cairan disinfektan," jelasnya. 

4. Setiap kelas hanya diisi maksimal 18 siswa

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Setiap satu kelas kata Herri, hanya berisikan 18 siswa dibagi dalam menggunakan sistem absensi ganjil genap.

"Satu angkatan ada 340-an, lalu kita bagi-bagi. Awalnya pada satu kelas berisi 38, sekarang hanya 18 siswa. Itu pun sistemnya 18 siswa absen ganji di kelas A, dan siswa yang absen genap di kelas B," tuturnya. 

Muhamad Hasanudin, salah satu siswa kelas 10 jurusan IPA 1 bagian A mengatakan, dirinya cukup antusias mengikuti PTM hari ini. Ia juga tidak keberatan bila harus menggunakan masker selama proses pembelajaran.

"Meskipun saya sudah divaksin, ya gak masalah kalau harus pakai masker, karena kan lagi COVID-19," ungkapnya.

Pada PTM kali ini, siswa hanya mengikuti 4 jam proses belajar mengajar, dengan 15 menit waktu istirahat. Hal itu sesuai dengan instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta, Pemerintah Provinsi Banten.

Editorial Team