Omzet Pedagang Pasar Tradisional di Banten Turun
Karena permintaan dari rumah makan dan restoran menurun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso omzet para pedagang pasar di Banten mengalami penurunan sejak beberapa waktu lalu.
Penurunan omzet terjadi sejak wabah virus corona atau COVID-19 merebak dan penderita virus dari tirai bambu tersebut meningkat di Banten.
Baca Juga: Pemkab Tangerang Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk ODP
1. Omzet menurun karena berkurangnya permintaan restoran
Babar mengatakan, penurunan terjadi lantaran mulai berkurangnya permintaan dari restoran dan rumah makan--yang juga mengalami penurunan jumlah pembeli semejak virus corona masuk ke Indonesia.
Berdasarkan pantauan beberapa hari terakhir pihaknya mendapati adanya penurunan permintaan komoditas ke para pedagang pasar. Akibatnya, omzet mereka kini mengalami hal serupa karenanya sepi pembeli. “Kelihatannya justru cenderung turun,” kata Babar, Senin (30/3).
Ia menuturkan, turunnya omzet pedagang dikarenakan komoditas langganan yang sering terjual seperti cabai, bawang merah, ayam dan telur kini berkurang. Sebab, restoran dan rumah makan yang biasanya membeli dengan jumlah besar kini menurunkan jumlah pembeliannya.
“Warung makan itu omzet berkurang jadi belanja ke pasar juga berkurang, kebutuhan resto menurun. Paling rumah tangga saja pembelinya. Pasar juga mau menaikkan harga bagaimana kalau pembelinya jarang,” katanya.
Baca Juga: Tenaga Medis RSUD Banten Dapat Insentif Hingga Rp75 Juta