TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak Jatuh dan Cedera di Kepala, Kapan Harus Bawa ke Rumah Sakit?

Gak perlu buru-buru bawa ke rumah sakit, jika cedera ringan

Ilustrasi anak terluk di kepala (Unsplash/Ksenia Makagonova)

Tangerang, IDN Times - Para orangtua yang memiliki anak balita memang kerap kali harus menghadapi kondisi di mana sang anak terjatuh akibat keingintahuannya yang tinggi. Misalnya saja, saat anak baru belajar berjalan, sering kali terjatuh bahkan mengalami benturan di kepala. 

Bagi orangtua baru, insiden ini kerap bikin panik. Gak jarang, orangtua khawatir dan buru-buru membawa buah hatinya ke rumah sakit. 

Nah, dokter spesialis bedah saraf dari Siloam Hospital Asri, Ronny Setiawan memberi penjelasan mengenai cedera kepala. Menurut dia, benturan pada kepala secara medis dikelompokkan dengan kategori ringan, sedang, hingga kategori berat.

"Tidak semua benturan yang terjadi pada organ kepala berujung pada cedera kepala serius, sehingga butuh penanganan rumah sakit segera," kata Ronny Setiawan.

Meski demikian, Ronny tetap meminta orangtua tetap waspada jika pasca- benturan timbul sejumlah gejala kronis. 

Baca Juga: Dinkes Kota Tangerang Pastikan Belum Ada Anak Gagal Ginjal Misterius

1. Orangtua wajib mengenali tanda-tanda bahaya setelah anak terjatuh

Ilustrasi Vertigo (IDN Times/Mardya Shakti)

Ronny mengungkapkan, bilamana terjadi trauma kepala urgensi, pertolongan pertama dengan membawa ke rumah sakit harus dilakukan apabila ditemui sejumlah hal kepada penderita. Apa saja? Berikut daftarnya:
- penderita tidak sadarkan diri lebih dari lima menit

- ada juga penderita mengalami amnesia

- anak muntah atau kejang-kejang

- Ada gangguan komunikasi atau tidak sadarkan diri setelah anak terbentur.

"Apabila ketiga gejala ini tidak terjadi pasca-benturan di kepala, satu hal penting saat memberikan pertolongan adalah menenangkan si penderita dan lakukan komunikasi. Tetap waspada, mungkin saja terjadi penurunan fungsi otak pasca-trauma," tutur Ronny Setiawan.  

2. Tatapan balita yang kosong juga salah satu tanda bahaya cedera kepala

IDN Times/Dini Suciatiningrum

Jika terdapat kesulitan komunikasi lantaran anak masih bayi dan belum dapat bicara, urgensi penanganan dapat dilakukan apabila bayi atau anak usia balita pingsan atau terlihat diam, membisu dengan tatapan mata yang kosong.

"Jika melihat keadaan ini terjadi pada sang bayi, orangtua harus segera membawanya ke rumah sakit. Penanganan di Instalasi Gawat Darurat secara modern dilakukan melalui CT-Scan yang menjadi tindakan penting untuk menentukan arah tindakan selanjutnya," tutur Ronny. 

Baca Juga: Cara Penanganan Anak Demam Tanpa Obat Sirup

Verified Writer

Maya Aulia Aprilianti

Trying to Love My Life

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya