Kenali Penyakit Autoimun, Mirip Alergi Tapi Tak Sama
Ada loh cara agar kualitas hidup pasien tak menurun!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Penyakit autoimun menjadi salah satu momok yang menakutkan saat ini. Bergejala mirip dengan penyakit ringan lainnya, autoimun berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat.
Autoimun sendiri, banyak dijuluki dengan penyakit seribu wajah lantaran gejalanya yang khas di setiap penyintasnya. Bahkan, beberapa gejala dari penyakit autoimun mirip dengan alergi, seperti adanya ruam merah, kulit kering, dan lain sebagainya.
Lantas apakah perbedaanya?
Iris Rengganis sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan autoimun Eka Hospital BSD City mengatakan, alergi merupakan suatu penyakit dimana tubuh seseorang didominasi oleh antibodi IGE. Kondisi itu muncul karena tubuh terpapar pemilu alergi sehingga membuat tubuh menjadi hipersensitif sehingga menimbulkan gatal, asma, hingga pilek.
"Sedangkan autoimun terjadi karena hiperaktif dari antibodi IGG, terlalu aktif tetapi error, yang tadinya antibodi untuk melindungi kita dari serangan bakteri virus, tapi pada autoimun antibodi salah arah, sehingga menyerang tubuh kita sendiri, sel yang masih sehat salah dideteksi sehingga ikut diserang," kata Iris, Rabu (31/1/2024).
Baca Juga: BSD Serahkan Instalasi Pengelolaan Air ke Perumdam TKR Tangerang
1. Penyintas autoimun terus meningkat setiap tahun
Iris menuturkan, setiap tahunnya, penyintas autoimun terus meningkat tajam, hal tersebut lantaran sudah banyak masyarakat yang sadar dengan penyakit autoimun dan mulai berani memeriksakan sendiri sejak awal.
"Memang biasanya menegakkan diagnosis untuk autoimun ini tidak bisa hanya pada satu kali konsultasi, karena harus melakukan pemeriksaan darah, lalu juga gejala setiap penyintas itu berbeda-beda, tidak akan sama satu pasien dengan pasien lainnya," jelasnya.
Adapun, untuk penyintas autoimun yang terbanyak yakni systemic lupus erythematosus (SLE) atau Lupus, Remathoid Arthritis (RA), dan Sjorgen. Hal tersebut lantaran ketiga penyakit autoimun tersebut lebih mudah diketahui gejalanya serta terdapat pemeriksaan darah yang menunjang.