TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Balik Ritual Kawalu Suku Baduy Dalam, Doa dan Puasa untuk Indonesia

Suku Baduy juga berdoa agar Indonesia terbebas dari pandemik

Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija (ANTARA/Mansyur S)

Lebak, IDN Times - Hingga 14 Mei mendatang, Suku Baduy Dalam tertutup untuk dunia. Mereka tengah melaksanakan ritual tahunan, Kawula. 

Di tengah pandemik, ritual ini sungguh ampuh menekan penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Ritual ini pun serupa lockdown ketat yang diterapkan beberapa negara maju. 

Namun, apa sebetulnya yang dilakukan warga Suku Baduy Dalam saat melaksanakan Kawula? Simak penjelasannya di bawah ini. 

Baca Juga: Gelar Kawalu, Suku Baduy Lockdown Selama 3 Bulan

1. Ritual Kawula dilaksanakan selama 3 bulan penuh!

Suku Baduy (Antaranews)

Tokoh Baduy Dalam Ayah Mursid mengatakan, ritual bulan Kawalu disebut juga bulan larangan, demikian dikutip dari Antaranews. Ritual ini wajib dilaksanakan selama tiga bulan penuh, setahun sekali. 

Selama tiga bulan itu, imbuh Ayah Mursid, semua warga Baduy Dalam berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa diberikan keberkahan dan keselamatan. "Kami fokus dan konsentrasi selama Kawalu mendoa dan menjalankan puasa," kata Ayah Mursid di Kadu Ketug Pemukiman Baduy, Lebak. 

2. Kawula, ritual bagi masyarakat Baduy Dalam untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija (ANTARA/Mansyur S)

Tradisi Kawalu warisan nenek moyang sejak turun-temurun dan wajib dilaksanakan setiap tahun. Perayaan Kawalu merupakan salah satu tradisi ritual yang dipercaya oleh warga Baduy Dalam.

"Dalam perayaan Kawalu itu, masyarakat Baduy mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Jaro Saija, Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija di Lebak, seperti dikutip dari Antaranews (13/2/2021).

Selain itu, masyarakat Baduy Dalam dilarang menggelar perkawinan, sunatan anak yang bisa menimbulkan keramaian loh. 

2. Selama 3 bulan, pemukiman Baduy Dalam tertutup bagi dunia

Kawasan Baduy tutup (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Di mulai  sejak 13 Februari lalu, Ritual Kawula membuat kawasan Baduy Dalam tertutup bagi dunia. Wisatawan domestik dan mancanegara dilarang masuk.

Penutupan kawasan itu dimaksudkan agar warga Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana bisa melaksanakan ritual adat dengan doa dan puasa secara khusyuk. Selama tiga bulan Kawalu, masyarakat fokus untuk ketenangan dan ketentraman sehingga wisatawan tidak diizinkan berkunjung.

"Kami minta wisatawan dapat menghargai keputusan adat yang melarang kawasan Baduy Dalam itu dikunjungi orang luar," kata Ayah Mursid.

3. Masyarakat Baduy juga berdoa agar Indonesia terbebas dari pandemik COVID-19

(ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Selama ritual Kawalu, masyarakat Indonesia dipanjatkan doa diiringi puasa agar bangsa Indonesia diberikan keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan keamanan serta dijauhkan dari marabahaya, termasuk dibebaskan dari penyebaran COVID-19.

"Kami berharap doa itu dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Tetua adat Baduy yang juga Lembaga adat masyarakat Baduy menyadari penuh bahwa penyebaran COVID-19 saat ini sudah begitu berdampak terhadap perekonomian dan sosial dan budaya masyarakat.

Selama ini, kata dia, jutaan warga dunia telah terpapar penyakit yang mematikan itu dan hingga kini virus corona masih terus menyebar.

Oleh karena itu, pemuka lembaga adat Baduy berkumpul di Hutan Cibongkok kawasan Baduy sambil berdoa untuk keselamatan, kesejahteraan, keamanan dan kedamaian bangsa.

Pertemuan itu dihadiri jaro tanggungan 12, sebagian paranormal, dangka siradayeuh, dangka  carungeun dan dangka singkalayeuh.

"Kami berharap ritual doa yang dilaksanakan lembaga adat itu bisa terkabulkan agar bangsa itu terbebas dari wabah pandemi COVID-19," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Pemerintah Ganti "Wisata Baduy" Jadi Saba Baduy!

Berita Terkini Lainnya