Gibran Kunjungi Pesantren Asshiddiqiyah 2 Tangerang

Dalam sambutannya, pengasuh ponpes Ashidiqiyah 2, Muhammad Ulil Abshor Al-Hafidz mengatakan, ponpes tersebut berisi santri milenials sehingga, santri membutuhkan pemimpin yang dinamis.

"Analisis kami pesantren begini, melihat fenomena Mas Gibran memimpin Kota Solo itu sangat dinamis, seperti saat demo itu ditemui, itu masuk kaidah syar'iah, jadi bukan karbitan," kata Ulil.

Ulil juga menuturkan, Gibran merupakan pimpinan yang penuh adab dan memiliki akhlak baik. Pasalnya, Gibran dianggap tak mau menjawab nyinyiran dan cibiran yang kerap diterima, terutama di media sosial.

"Nyinyiran dan cibiran itu tidak dijawab, karena meninggalkan jawaban atas orang bodoh, atas pertanyaan yang tak memiliki kemaslahatan itu mauidul syar'iah, lebih baik diam, karena lisan apa yang kita perbuat itu lebih fasih daripada narasi yang kita bangun, itu adalah pemimpin yang memiliki akhlaq," jelasnya.

Untuk diketahui, Gibran melakukan kampanye terbatas tatap muka di dua wilayah di Kota Tangerang, yakni Kampung Poris Gaga, Kecamatan Poris, Kota Tangerang dan Pesantren di kawasan Batuceper, Kota Tangerang.