29 Karyawan Pabrik Elektronik LG di Tangerang Positif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Tangerang, IDN Times - Sebanyak 29 karyawan pabrik elektronik di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang dikonfirmasi positif COVID-19. Pabrik elektronik tersebut merupakan milik PT LG Elektronics Indonesia.
"Ya, betul ada 29 karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Hendra Tarmizi, Rabu (23/9/2020).
Hendra menambahkan, para karyawan tersebut berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Baca Juga: 73 Persen Bed COVID-19 di Kota Tangerang Sudah Terisi
1. Para karyawan terpapar COVID-19 dari luar pabrik
Hendra menjelaskan, ke 29 karyawan tersebut terpapar COVID-19 dari luar lingkungan pabrik. Hal tersebut lantaran ke 29 karyawan tersebut tidak dinyatakan positif secara berbarengan.
"Mereka dinyatakan positif tidak sekaligus, tapi bertahap sejak 31 Agustus 2020 sampai berjumlah 29 orang," kata Hendra.
2. Perusahaan lakukan rapid test untuk 1.127 karyawan
Setelah adanya karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19, pihak pabrik pun langsung melakukan rapid test massal kepada ribuan karyawannya.
"Dari hasil rapid test tersebut ada yang reaktif dan saat di swab memang positif COVID-19," jelasnya.
Baca Juga: Tangani COVID-19, Serang Gak Berlakukan PSBB. Kenapa?
3. Sudah 15 karyawan dinyatakan negatif setelah perawatan
Hendra menuturkan, dari kasus 31 Agustus 2020 lalu, sudah 15 karyawan yang dinyatakan negatif COVID-19 setelah dilakukan perawatan.
"Sisanya OTG sehingga ada yang diisolasi di Hotel Yasmin ada juga yang isolasi mandiri," jelasnya.
Namun, Hendra mengatakan, masih ada 70 karyawan lagi yang tengah menunggu hasil swab test. Pasalnya, saat dilakukan rapid test puluhan karyawan tersebut dinyatakan reaktif. "Masih perlu menunggu dulu hasil swab test-nya," katanya.
Baca Juga: 31 Warga Kabupaten Tangerang Positif COVID-19, Diduga Klaster Pabrik
4. Pabrik masih tetap beroperasi
Hingga saat ini kata Hendra, Satgas belum menutup operasional pabrik. Hal tersebut lantaran saat dilakukan pengecekan pabrik tersebut telah menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Belum ada penutupan, tapi kita sudah lakukan pengecekan ke pabrik, mereka menerapkan protokol kesehatan dan juga memberikan fasilitas rapid test dan swab test secara berkala," jelasnya.
Baca Juga: Kasus Melonjak, Gubernur Banten Perpanjang PSBB Sebulan