Kasus Melonjak, Gubernur Banten Perpanjang PSBB Sebulan

Tren kasus baru terus naik

Serang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Banten kembali memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh wilayahnya. Gubernur Banten Wahidin Halim akan memperpanjang PSBB hingga satu bulan ke depan.

Diketahui, hari ini, Senin (21/9/2020) merupakan hari terakhir penerapan PSBB di seluruh wilayah Banten sejak tanggal 7 September lalu.

"PSBB diperpanjang sebulan pertimbangan kondisi (kasus baru) masih naik. Kita kasih satu bulan," kata Wahidin saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Tangsel Tembus 1.002, PSBB Bakal Diperpanjang

1. PSBB diterapkan, tren kasus tetap naik

Kasus Melonjak, Gubernur Banten Perpanjang PSBB SebulanDok. Humas RSUD Klungkung

Meski Pemprov Banten terus memperpanjang PSBB, tren kasus baru di wilayahnya terus mengalami kenaikan hingga mencetak rekor dengan penambahan kasus baru lebih seratus dalam sehari. Paling tidak, menurut Wahidin, PSBB menjadi upaya pemerintah melindungi masyarakatnya dari paparan virus corona tipe baru, SARS-Cov-2.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banten total jumlah kasus positif corona di wilayahnya mencapai sebanyak 4.326 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 1.405 orang masih dirawat, sebanyak 2.756 orang sembuh dan sebanyak 165 orang meninggal dunia.

"Kalau kira-kira harus lebih keras yah keras kalau bisa ditoleransi toleransi. Masyarakat harus diajak bahwa dia harus disiplin kalau ga ada PSBB dianggap new normal, euforia biasa saja. Provinsi hanya melindungi teknisnya di bupati/wali kota," katanya.

2. Menyiapkan gedung kosong di kantor Pemprov jadi ruang isolasi

Kasus Melonjak, Gubernur Banten Perpanjang PSBB Sebulaninstagram.com/palangmerah_indonesia

Dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus dari klaster keluarga, kata Wahidin, pihaknya sedang mempersiapkan gedung kosong di kawasan kantor Pemprov Banten untuk dijadikan lokasi isolasi mandiri pasien COVID-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Tapi kita masih melihat perkembangan kasus kedepan. Itu masih kita pertimbangkan (mengubah gedung pemprov jadi ruang isolasi)," katanya.

Baca Juga: Bed RS Rujukan COVID-19 di Banten sudah Terisi 60-83 Persen  

3. Menjadikan RSUD Banten jadi RS khusus COVID-19

Kasus Melonjak, Gubernur Banten Perpanjang PSBB Sebulanilustrasi petugas medis. Dok. ANTARA News.

Selain itu, pihaknya pun akan kembali menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten menjadi RS pusat rujukan COVID-19. Hal ini diambil jika bed occupancy rate atau daya tampung di RSUD Banten penuh.

"Ruangan hunian rumah sakit belum penuh, jangan harepin penuh lah, sekarang sekitar 60 persen naik memang dari yang kemarin,"katanya.

Baca Juga: Kasus Positif Corona di Banten Didominasi dari Klaster Keluarga  

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya