Lebak, IDN Times - Kantor Pos Rangkasbitung menyalurkan bantuan langsung tunai kepada 39.100 warga Kabupaten Lebak, Banten. Salah satunya adalah Ma Yayah.
Nenek satu ini ikut mengantre pada Senin (11/5) di Kantor Pos Rangkasbitung. Namun, antrean warga penerima bantuan di tengah pandemik COVID-19 itu rupanya mengular.
Dikutip dari situs Antara, warga berdesakan mengantre di pintu Kantor Pos untuk mengambil bantuan, termasuk Ma Yayah. Mereka hendak mengambil bantuan Rp600 ribu per warga itu.
Namun, Ma Yayah yang tahun ini berusia 75 tahun rupanya tak kuat. Warga Desa Aweh, Kecamatan Kalang Anyar itu pingsan setelah menerima bantuan tunai RpRp600 ribu.
Dua anggota keluarganya kemudian membonceng Ma Yayah kembali ke rumah.
"Kami minta ke depan pencairan dana BLT bisa diwakili anggota keluarga," kata Emi, anak Ma Yayah yang membawa Ma Yayah pulang.
Kedua perempuan itu membawa Ma Yayah menggunakan sepeda motor.
Kantor Pos Rangkasbitung menyalurkan bantuan langsung tunai sejak Rabu (6/5). Bagi warga yang hendak mengambil bantuan tunai itu diminta untuk membawa beberapa persyaratan. Penerima bantuan diwajibkan menunjukkan kartu tanda penduduk dan kartu keluarga saat mengambil bantuan di Kantor Pos.
Seorang pejabat di Kantor Pos Rangkasbitung, Yoyo Rahmat mengatakan bahwa 11 cabang Kantor Pos Rangkasbitung melayani penyaluran bantuan tunai senilai Rp600 ribu per keluarga per bulan bagi warga yang terdampak wabah COVID-19.
"Kami juga melayani kunjungan ke rumah penerima BLT jika kondisi mereka sakit atau usia lanjut," kata Yoyo.