Mencekamnya Rumah Hantu Suwirjo Tangerang, Cocok Buat Pemberani

Pengunjung akan menelusuri jalur sepanjang 15–20 menit melewati lorong gelap, rumah tua, hingga ritual mistis yang detailnya dirancang sedemikian rupa untuk membangkitkan nuansa tegang.

Bahkan, saat baru memasuki lift yang menuju ke lokasi, sudah disuguhi oleh suasana seram dengan daun-daun kering, aroma bunga kuburan, hingga kantung mayat di tengah-tengah pengunjung.

Begitu tiba di Lantai P2, pengunjung akan langsung melihat suasana mencekam dengan berbagai sarang laba-laba buatan mendukung cerita kampung sunyi.

Diketahui, wahana tersebut membangkitkan kembali tragedi 1987, saat seorang pria paruh baya disebut-sebut membantai 37 nyawa dalam satu hari. Kampung Sunyi bukan sekadar kisah tentang seorang manusia bernama Suwirjo, tetapi juga cerminan bagaimana ambisi gelap, dendam, dan haus akan kekuatan dapat menghancurkan sebuah komunitas.

"Tragedi Banyuwangi tahun 1987 meninggalkan luka yang tak pernah benar-benar sembuh, menjadikan kampung itu simbol keheningan yang menyimpan jeritan tanpa suara," jelasnya.

Melalui Kampung Sunyi: Suwirjo, pengunjung diajak untuk kembali menapaki jejak langkahnya, menyaksikan bagaimana ilmu hitam menuntut pengorbanan, dan merasakan teror yang menembus batas antara nyata dan gaib.

Pada akhirnya, kisah ini mengingatkan bahwa yang paling menakutkan bukanlah hantu yang bersembunyi di kegelapan—melainkan manusia itu sendiri, ketika jiwanya dikuasai oleh kegelapan.

"Wahana ini dihadirkan sebagai bagian dari perayaan Halloween tahun ini. Kami yakin para pengunjung akan terkesan dengan alur cerita yang mencekam, permainan interaktif yang menantang, serta pengalaman penuh adrenalin yang tak terlupakan,” katanya.

Kampung Sunyi: Suwirjo akan ada hingga tanggal 30 Oktober 2025. Di mana, lokasinya ada di Gedung Parkir P2 Mall Carstensz. Untuk harga tiket, yakni Rp80.000 (weekday), Rp100.000 (weekend), dan Rp150.000 (fast track).

"Dengan sentuhan budaya Jawa, kisah nyata yang mencekam, dan konsep horor modern, Kampung Sunyi “Suwirjo” menawarkan pengalaman yang tak sekadar menakutkan, tetapi juga meninggalkan refleksi mendalam tentang sisi gelap manusia," pungkasnya.