Wisatawan Mulai Datangi Baduy untuk Berburu Durian Musim Pertama

- Pasokan masih terbatas, harga durian Baduy tinggi
- Musim durian di Baduy berlangsung antara Oktober hingga Februari
- Wisatawan mulai datang untuk berburu durian khas Baduy
Lebak, IDN Times – Kawasan adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak mulai ramai wisatawan yang datang untuk berburu durian khas Baduy. Meski musim durian belum mencapai puncaknya, aroma buah berduri itu sudah mulai menggoda para pecinta durian dari berbagai daerah.
Sejumlah wisatawan dari luar Lebak, seperti Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, hingga Medan, mulai berdatangan ke kawasan adat yang terkenal dengan kearifan lokalnya tersebut.
“Belum banyak yang panen, tapi sudah mulai ada yang berbuah. Kebanyakan (pohon durian) masih berbunga, mungkin dua-tiga bulan lagi baru benar-benar melimpah,” kata Pandi, salah seorang pedagang durian Baduy saat dihubungi, Selasa (21/10/2025).
1. Pasokan masih terbatas, harga durian Baduy masih tinggi

Karena pasokan masih terbatas, harga durian Baduy saat ini masih tergolong tinggi. Pandi menjual durian di kisaran Rp100 ribu untuk dua hingga tiga buah, tergantung ukuran dan kualitasnya.
“Kalau nanti sudah banyak, harga segitu bisa dapat empat sampai lima buah,” ujarnya.
Salah seorang wisatawan asal Tangerang Selatan, Aqil mengaku, sengaja datang ke Baduy setelah mendengar cerita temannya tentang kelezatan durian lokal yang tumbuh alami tanpa pupuk kimia.
“Saya memang suka durian, dan katanya durian Baduy rasanya beda, lebih manis dan legit. Sekalian juga pengen lihat langsung kehidupan warga Baduy,” kata Aqil.
2. Musim durian di Baduy berlangsung antara Oktober hingga Februari

Musim durian di kawasan adat Baduy biasanya berlangsung antara Oktober hingga Februari, dengan puncak panen di akhir tahun. Selain menikmati durian, wisatawan juga bisa menjelajahi keindahan alam perbukitan Baduy Luar, berinteraksi dengan warga, dan membeli produk khas seperti madu hutan dan anyaman bambu.
Pandi berharap musim durian tahun ini bisa menjadi berkah ekonomi bagi warga Baduy, karena banyak wisatawan yang datang tidak hanya membeli durian, tetapi juga produk hasil bumi lainnya.
“Kalau ramai wisatawan, yang jual madu, pisang, dan kerajinan juga ikut laku,” ujarnya.