TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadapi Penurunan Penumpang, AP II Siapkan 3 Skenario

Target capaian penumpang tahun ini diprediksi tidak tercapai

(DOK AP II)

Tangerang, IDN Times - PT Angkasa Pura (AP) II menyiapkan tiga skenario untuk 19 bandara yang dikelolanya, dalam menghadapi penurunan penumpang di tengah pandemik COVID-19. Akibat wabah tersebut, AP II memperkirakan, target penumpang tahun ini tidak terealisasi.

Ketiga skenario itu yakni, Best Scenario, Bad Scenario, dan Worst Scenario akan diimpelemntasikan AP II di seluruh bandara yang dikelolanya.

Baca Juga: Daftar Maskapai di Soetta dan Halim yang Beroperasi di Tengah PSBB

1. Target 93,92 juta penumpang di 19 bandara diprediksi tidak tercapai

DOK AP II

President Director PT AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, jumlah penumpang pesawat di 19 bandara perseroan pada tahun ini pada awalnya diperkirakan mencapai 93,92 juta penumpang.

"Namun, kemudian terjadi pandemi global COVID-19 dan dengan melihat tren yang ada serta mempertimbangkan situasi, kondisi, perkembangan di industri serta kebijakan regulator, diperkirakan jumlah penumpang tidak akan mencapai 93,92 juta penumpang," jelasnya, Rabu (22/4).

2. Setiap skenario merupakan prediksi penurunan penumpang di 19 bandara

DOK AP II

Awaluddin menjelaskan, pihaknya sudah menetapkan Best Scenario, Bad Scenario, dan Worst Scenario, sebagai dasar dalam menjalankan strategi di tengah pandemik ini.

"Best Scenario diperkirakan jumlah penumpang pesawat di 19 bandara mencapai 68,22 juta penumpang atau lebih rendah 27 persen dibandingkan dengan perkiraan awal. Pada Bad Scenario bisa sebanyak 63,49 juta penumpang atau lebih rendah 32 persen dari perkiraan awal," ujarnya.

3. Perkiraan jumlah penumpang pada tiga skenario itu tergantung pada kecepatan recovery industri aviasi

ISTIMEWA

Sementara, lanjut Awaluddin, Worst Scenario jumlah penumpang kemungkinan 57,80 juta penumpang atau lebih rendah 38,45 persen dari perkiraan awal.

"Perkiraan jumlah penumpang berdasarkan 3 kriteria di atas didasarkan pada periode berakhirnya pandemi, kecepatan recovery industri aviasi dan periode normal yang ditandai dengan kondisi ekonomi yang sudah kembali stabil," ungkapnya.

Baca Juga: PSBB Tangerang Raya, Bandara Soetta Siapkan Minimum Operation

Berita Terkini Lainnya