Kerugian Bank Banten Naik Jadi Rp101 Miliar
Bank Banten tengah merangkul pemerintah kabupaten dan kota
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Bank Banten) mencatat nilai kerugian Rp101,667 miliar pada Semester 1 2021. Nilai ini meningkat 1,7 persen atau Rp1,684 miliar dari periode yang sama, senilai Rp99,983 miliar.
Hal itu berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan bank dengan kode saham BEKS itu.
Baca Juga: Bank Banten Jajaki Rencana Pemindahan Kas Daerah dengan Pemkot Tangsel
1. Pendapatan tidak mampu menutupi biaya operasional
Bank milik Pemerintah Provinsi Banten ini juga mencatatkan pendapatan bunga bersih negatif sebesar 39,9 persen. Dari periode sebelumnya Rp30,986 miliar menjadi Rp18,614 miliar year on year (yoy). Oleh karenanya pendapatan usaha BEKS yang dicapai rata-rata hanya Rp3,102 miliar per bulan. Sedangkan, beban operasional rata-rata per bulan capai Rp26,894 miliar.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin menuturkan, Bank Banten saat ini dengan manajemen baru hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) Maret 2021 sedang mempersiapkan upaya-upaya nyata untuk membuat bank yang selama 4 tahun belakangan ini merugi menjadi lebih baik.
"Insya Allah, income akan terus tumbuh seiring upaya-upaya kami untuk merangkul Kabupaten/Kota se-Banten untuk menjadi mitra kami," kata Agus saat dikonfirmasi, Senin (16/8/2021).
Baca Juga: Lelang Miliaran Rupiah, Bank Banten Tak Gunakan LPSE