TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rush Money Jadi Penyebab Pemprov Pindahkan RKUD

Pemerintah berencana menyelamatkan Bank Banten

Ilustrasi nasabah bank mengantre. IDN Times/Khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Pemindahan rekening kas umum daerah (RKUD) Pemerintah Provinsi Banten dari Bank Banten ke Bank Jabar Banten (BJB) merupakan bagian dari rentetan peristiwa adanya penarikan uang secara besar-besaran (rush money) dari beberapa nasabah sebesar Rp900 miliar dalam se hari.

Komisaris Bank Banten, Mediawarman tak menampik adanya rush money dana nasabah Rp900 miliar tersebut. "Dan waktu pemprov mau mencairkan, uangnya udah gak ada (karena) ketarik nasabah," kata Mediawarman saat dikonfirmasi, Selasa (30/6).

Baca Juga: Alasan Gubernur Banten Tarik Kas Daerah dari Bank Banten 

1. Pemindahan RKUD untuk menyelamatkan dana yang akan masuk

Ilustrasi anggaran (IDN Times/Arief Rahmat

Terkait pemindahan RKUD oleh Gubernur Banten, menurut Mediawarman dilakukan untuk menyelamatkan dana pendapatan Pemprov Banten yang baru atau yang akan masuk ke kas daerah.

"Jadi bukan menyelamatkan dana (pendapatan) yang sudah ada, tapi pendapatan yang baru dari Bank Banten ke BJB," ujarnya.

2. Persiapan dalam rangka penyehatan Bank Banten

IDN Times/Khaerul Anwar

Oleh karena itu, untuk mengembalikan RKUD dari BJB ke Bank Banten, pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satunya membuat proposal penyehatan Bank Banten melalui konversi dana kas daerah sebesar Rp 1,9 triliun.

"Kami dan pemegang saham seperti arahan OJK akan menyelesaikan permasalahan ini. Salah satunya konversi, karena kebutuhan kita kan modal. Yang dulu waktu beli (akuisisi) Rp600 miliar dan waktu dibeli rugi Rp 750 miliar. Dan dana yng masuk itu hilang, makanya kita dari dulu minta tambahan modal," papar mantan anggota DPRD Banten itu.

Baca Juga: Pemprov Pilih Opsi Sehatkan Bank Banten, Merger Bank Banten-BJB Gagal?

Berita Terkini Lainnya