Nelayan Lebak Diharap Budidayakan Benur Jadi Lobster
Budidaya lobster tingkatkan ekonomi nelayan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak meminta nelayan pesisir pantai selatan Banten untuk membudidayakan lobster. Nelayan diharapkan tak hanya menjual benih lobster atau benur.
Menurut Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah, budi daya lobster bisa meningkatkan pendapatan ekonomi mengingat harganya cukup tinggi. Lobster bisa dijual dengan kisaran harga Rp500 ribu hingga Rp1,7 juta per kilogram (kg).
Ajakan untuk membudidayakan lobster tersebut, kata dia, juga sebagai implementasi dari Peraturan Menteri (Permen) Kementerian Kelautan Nomor 17 tahun 2021 tentang Pengelolaan Lobster.
1. Nilai jual lobster sangat tinggi
Pengelolaan udang lobster cukup menguntungkan pendapatan ekonomi nelayan juga permintaan pasar cenderung meningkat. Harga lobster di pasaran cukup tinggi untuk jenis lobster mutiara dijual Rp1,7 juta/kg, lobster bambu Rp800 ribu per-kilogram (/kg) dan lobster pasir Rp500 ribu/kg.
Karena itu, nelayan diminta mengembangkan budidaya lobster untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pesisir.
Selama ini, para nelayan pesisir selatan Banten mulai dari Perairan Binuangeun, Cihara, Bayah dan Sawarna banyak yang menangkap benur lobster, namun dijual ke penampung dengan harga Rp10-25 ribu/ekor.
"Kami minta nelayan agar membudidayakan lobster, karena cukup menguntungkan dibandingkan menangkap benur dijual ke penampung," kata Rizal, dikutip dari Antara, Senin (3/10/2022).
Baca Juga: Mengenal Lebak Parahiang, Pernah Jadi Ibu Kota Lebak