Millennials di Tangerang Raih Cuan di Bulan Ramadan

Menurut Nadia, berjualan kue lebih untung saat Ramadan

Tangerang, IDN Times - Momentum Bulan Suci Ramadan dimanfaatkan sebagian orang sebagai celah untuk berusaha dan meraup rupiah. Hal tersebut lantaran banyak tradisi atau kebiasaan yang dilakukan umat muslim di Indonesia untuk merayakan Ramadan dan Idulfitri.

Salah satu yang melihat adanya kesempatan tersebut yakni Nadia, pemilik toko online tukukue melihat adanya kesempatan untuk meraup rupiah saat Ramadan. Berawal dari kegemarannya memanggang kue, Nadia pun akhirnya kerap diminta bantuan oleh sang ibu untuk membuat kue lebaran.

"Awalnya suka bantu ibu bikin kue lebaran, terus kombinasi resep-resep kue dari Instagram, pernah coba kasih tester ke teman dan dia tertarik langsung mau beli," kata Nadia kepada IDN Times di Tangerang, Sabtu (25/3/2023).

Gayung bersambut, semakin banyak teman yang kemudian membeli kue darinya. "Kata mereka 'udah si jual aja', akhirnya ya kita buka PO (pre order) udah 3 tahun belakangan ini, kata Nadia. 

Baca Juga: JakCloth Bakal Tour 13 Kota, Salah Satunya Tangerang, loh!

1. Orderan kini sudah mencapai ratusan toples

Millennials di Tangerang Raih Cuan di Bulan RamadanIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Nadia mengatakan, pada Ramadan tahun lalu, ia berhasil menjual berbagai macam kue kering hingga 200 toples selama Ramadan. Sementara untuk tahun ini, ia menyiapkan 150 toples di awal.

"Kalau kurang, tinggal beli toples lagi," ujar Nadia.

2. Menurut Nadia, berjualan kue lebih untung saat Ramadan

Millennials di Tangerang Raih Cuan di Bulan RamadanIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Nadia menuturkan, penjualan kue kering memang lebih untung saat Ramadan dan jelang Idulitri. Pasalnya, memang sudah tradisi umat muslim menyuguhkan kue kering untuk tamu saat lebaran. 

"Kalau jual di hari biasa jarang banget peminatnya, lebih ke minat brownies hari-hari biasa gitu," tuturnya.

Untuk tantangan sendiri, Nadia sempat mengalami rasa kue kering buatannya yang tidak konsisten, sehingga merasa tidak percaya diri untuk menjualnya. Namun, dengan berbagai uji coba dan resep, ia pun akhirnya bisa menemukan rasa yang konsisten.

"Kita pernah coba-coba pakai bahan yang biasa aja, tapi justru kurang enak. Akhirnya kita putuskan untuk pakai bahan yang enak, karena kita enggak mau kecewain pembeli," ungkapnya.

Ia pun selalu menerima kritik dan saran dari pembeli yang sudah membeli kue keringnya. Hal tersebut agar dia dapat meningkatkan kualitas kue keringnya.

"Terus (ada) masukan dari pembeli-pembeli untuk ganti toples biar enggak alot kalau udah dibuka. Tentunya saran-saran baik itu jadi pembelajaran dan kita pakai," jelasnya.

3. Nadia berencana akan buka PO di hari raya lainnya

Millennials di Tangerang Raih Cuan di Bulan RamadanIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Nadia pun berencana tak hanya membuka PO di Ramadan saja, melainkan juga di hari raya lain, seperti Natal dan Imlek.

"Tapi lihat peminatnya dulu, kalo respons bagus ya dilanjut," ujarnya.

4. Pedagang parcel millenial ini pun laris manis saat Ramadan

Millennials di Tangerang Raih Cuan di Bulan RamadanIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Millennial lain, Amalia Abdul, warga Kutabumi, Kabupaten Tangerang ini juga memilih untuk memanfaatkan momentum Ramadan dengan berdagang. Untuk tahun ini, wanita yang akrab disapa Amel tersebut memilih untuk berjualan hampers atau parcel lebaran dan air zam-zam.

"Awal idenya karena orangtua punya travel umroh dan banyak stok air zam-zam 5 liter, jadi tiba-tiba kepikiran aja untuk dijualin di Bulan Ramadan dalam kemasan ekonomis 80 ml," jelasnya.

Amel melihat, momentum Bulan Suci Ramadan sebuah kesempatan, di mana banyak orang yang ingin meminum air zam-zam sebagai air suci umat Islam, tapi dengan harga relatif terjangkau. Selain itu, imbuhnya, Kemasan zam-zam travel size memudahkan konsumen membawanya kemana pun.

"Dan di bulan Ramadan, cocok untuk minuman untuk berbuka atau sahur, karena sebaik-baik air yang ada di muka bumi adalah air zam-zam," kata Amel.

Sementara, untuk parsel, dia pun memanfaatkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang kerap berbagi hadiah saat Hari Raya Idulfitri. Parsel itu biasanya dikirim untuk keluarga, sahabat, hingga relasi kerja. 

"Untuk paket Ied hampers memang berpotensi cuan banget karena banyak yang cari untuk Hari Raya Idulfitri," jelasnya.

Amel yang memang memiliki hobi berdagang tersebut selalu melihat peluang yang sedang ada sehingga, tidak setiap tahun ia berjualan barang yang sama.

"Tidak barang yang sama. Tahun lalu Ramadan jualan tas cewe kekinian. Tahun tahun sebelumnya juga pernah jualan baju. Sejak kapannya lupa mungkin sejak kuliah kali ya," tuturnya.

5. Keuntungan lebih cepat terkumpul saat Ramadan

Millennials di Tangerang Raih Cuan di Bulan RamadanIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Amel pun memastikan, keuntungan memang lebih banyak dan cepat terkumpul saat Ramadan dibandingkan bulan biasanya. 

"Ditambah penuh berkah jadi transaksi jual beli tidak sepenuhnya untuk mencari keuntungan semata, tapi juga untuk mencari pahala lewat jual beli seperti beri diskon, gift, promo khusus Jumat berkah atau di tanggal-tanggal tertentu atau untuk orang tertentu," jelasnya.

Amel pun ingin, agar ia tak hanya berjualan untuk meraup untung sebanyak-banyaknya, namun juga berbagi kepada yang lebih membutuhkan. "Memang niat awal jualan bukan utama mencari omzet yang besar, tapi kembali untuk punya penghasilan pribadi dimana sebagiannya untuk berbagi," ungkapnya.

Ia pun berharap, dengan menurunnya pandemik COVID-19, ia ingin segala yang ia jual bisa laku dan bisa mendapatkan keuntungan agar bisa berbagi kepada yang membutuhkan.

"Semoga jualan apapun bisa laris manis, berkah produk yang dijualnya juga berkah rezeki yang diterimanya. Paling penting sehat jasmani rohaninya biar bisa jualan terus. Untuk pembelinya semoga juga happy bisa miliki apapun yang aku jual, tidak ada yg kecewa dan tidak ada doa yang tidak baik untuk seller," jelasnya. 

Baca Juga: Ramadan, Pedagang Kolang-kaling Laris Manis

Maya Aulia Aprilianti Photo Community Writer Maya Aulia Aprilianti

Trying to Love My Life

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya