4 Cara Cerdas Menyaring Informasi untuk Menghindari Hoaks

- Kemajuan teknologi memberikan akses informasi, tapi juga risiko hoaks dan clickbait yang provokatif.
- Self awareness penting untuk menyaring informasi, periksa tanda baca dan logika, hindari clickbait.
- Berita palsu dapat mempengaruhi mental, pentingnya berpikir kritis, cek sumber berita kredibel untuk melindungi diri.
Kemajuan teknologi yang dewasa ini semakin pesat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satunya yaitu memberikan kemudahan dalam akses informasi, termasuk melalui internet.
Namun di balik kemudahan tersebut, kemajuan teknologi komunikasi itu dibayangi informasi palsu, hoaks, dan hal negatif lainnya.
Misalnya yaitu munculnya berita clickbait dengan judul sensasional yang provokatif. Hal tersebut tentu tidak bisa dibiarkan, sebab bisa menimbulkan ancaman dan keresahan tersendiri. Seperti menimbulkan kebencian, kepanikan, atau bahkan kekerasan.
Setidaknya ada empat cara cerdas menyaring informasi untuk menghindari hoaks? Simak ulasannya di bawah ini, ya!
1. Cara pertama, kamu harus membiasakan diri untuk membaca dengan cermat

Sadar atau tidak, berita palsu atau hoaks saat ini banyak berseliweran, khususnya di dunia maya. Bukan dari mulut ke mulut, tetapi juga banyak tersebar di media sosial dan grup chatting. Selain itu, bentuk informasinya pun juga bisa dimanipulasi dalam banyak bentuk. Seperti teks, artikel, video, dan lainnya.
Agar tidak mudah terjebak, kamu perlu memiliki self awareness yang baik. Misalnya, kamu harus membiasakan diri untuk membaca berita, gak hanya dari judulnya. Kamu harus membaca seluruh artikel dan pahami poin-poin penting yang menjadi bahasan.
Meskipun kelihatannya menarik, judul sering menjadi clickbait agar pembaca tergoda untuk mengklik.
Lalu bagaimana mengenali bahwa sebuah informasi palsu atau tidak? Hal tersebut perlu ketelitian. Beberapa diantaranya yaitu dengan memeriksa tanda baca dan tata bahasa yang digunakan apakah baik atau tidak, logika yang dipakai masuk akal atau tidak.
Meskipun sering mengecoh, tetapi hal ini bisa dipahami, asal lebih teliti dan mencari tahu banyak sumber terlebih dahulu.
2. Kamu harus memeriksa fakta informasi yang beredar

Berita palsu atau fake news di tengah pesatnya kemajuan teknologi saat ini dapat menimbulkan keresahan bahkan mempengaruhi mental seseorang. Meski demikian sayang, gak sedikit orang yang tetap kukuh dan cenderung percaya pada berita hoaks tersebut.
Alasannya bukan hanya terbatasnya pengetahuan, tetapi bisa juga karena obsesi pada kelompok tertentu dan berpikir opininya kuat. Padahal informasi tersebut belum tentu benar atau bahkan jika tidak tepat justru menyesatkan.
Agar tidak menimbulkan mispersepsi, biasakan untuk memeriksa fakta informasi sebelum mempercayai. Hal ini bisa dimulai, seperti dengan memanfaatkan mesin pencari internet untuk mencari data pendukung mengenai informasi tersebut.
Misalnya jika membahas tentang kesehatan, informasi yang valid biasanya disertai data pendukung ilmiah atau pejelasan dari pakar atau ahlinya. Di sisi lain, kamu bisa mencari lebih dari satu artikel serupa dan bandingkan apakah memiliki korelasi atau tidak.
3. Selalu berpikir kritis sebelum mempercayai sesuatu

Kemampuan berpikir kritis biasanya diperlukan untuk menyelesaikan sebuah masalah. Tetapi bukan hanya itu saja, problem solving nyatanya juga diperlukan dalam menerima dan memahami informasi. Misalnya melakukan cek dan ricek informasi sebelum mempercayai. Dengan berpikir kritis, kita bisa menangkal isu-isu negatif atau hoaks yang marak beredar di masyarakat, utamanya di media internet.
Meskipun demikian membentuk pola pikir kritis tersebut juga perkara yang mudah, bukan? Salah satu alasannya yaitu karena kurangnya informasi, kejelasan, dan bacaan.
Kamu harus mengecek validitas informasi tersebut terlebih dahulu dengan membandingkan dengan beberapa artikel serupa sebagai referensi. Atau kamu juga bisa mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang akurasi informasi tersebut.
Jika kamu terus melatih dengan cara ini, kamu bisa mempertajam cara berpikir kritis yang sangat berguna untuk menyaring informasi.
4. Bacalah artikel dari sumber berita berasal yang kredibel

Tips penting melindungi diri dari berita palsu selanjutnya yaitu dengan membaca sumber berita berasal yang kredibel. Meskipun penting, namun hal ini juga kerap terlupakan.
Misalnya kamu asal membaca berita yang penting judul dan isinya menarik. Padahal selain hal-hal yang benar, informasi yang disampaikan bisa memuat klaim berlebihan atau berupa bias.
Maka untuk menghindari pengaruh berita palsu tersebut, biasakan untuk membaca sumber berita berasal. Setelah itu, kamu perlu mengecek, apakah sumber awal artikel itu memiliki reputasi yang baik, kredibel, dan terpercaya?
Sumber kredibel, antara lain, perusahaan media kredibel, institusi dan lembaga pemerintah, jurnal ilmiah, dan lain sebagainya. Sebaliknya jika kamu menemui situs web yang asing dan mencurigakan, kamu perlu lebih waspada, ya.
Pada umumnya berita palsu atau hoaks memiliki judul dan isi yang dibuat bombastis, namun cenderung provokatif dan mencari sensasi. Jika kamu menemui informasi seperti itu, jangan langsung percaya dan cari faktanya terlebih dahulu.
Selain itu hindari menyebar berita yang belum jelas kebenarannya, ya.