Ingin Ikut Pertukaran Pelajar? Coba Daftar di Kampus Ini

Tangerang, IDN Times - Program pertukaran pelajar saat ini menjadi hal yang dicari oleh mahasiswa karena bisa membuka kesempatan dalam pengembangan diri dan skill. Berdasarkan data UNESCO per Februari 2024, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara ASEAN dengan jumlah mahasiswa terbanyak yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri, yakni sebanyak 59.224 orang.
Di Tangerang, salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang memiliki program pertukaran pelajar adalah Universitas Pelita Harapan (UPH). Di bawah naungan Global Partnerships & International Office (GPIO), UPH menghadirkan Student Mobility Program (SMP) yang memiliki tiga program pertukaran pelajar, yakni Student Exchange, Study Abroad, dan Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA).
SMP adalah program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk studi di luar negeri selama satu sampai dengan dua semester.
“Kegiatan Student Mobility Program yang beragam dapat memberikan opsi dan peluang bagi mahasiswa UPH agar mendapatkan pengalaman pendidikan dan budaya yang tak ternilai harganya, termasuk kesempatan untuk mengembangkan pribadi yang lebih mandiri dan berwawasan lebih luas lagi,” kata Giovani Prayitno selaku Manager International Office (IO) UPH.
1. Ada keunggulan dari setiap program

Dari tiga program dalam SMP tersebut, terdapat perbedaan dan keunikan yang dimiliki oleh setiap program yang bisa dimanfatkan para mahasiswa, seperti pada program Student Exchange merupakan program pertukaran pelajar yang melibatkan kesepakatan timbal balik antar institusi perguruan tinggi.
Dengan mengikuti kegiatan ini, mahasiswa akan mendapatkan sejumlah kredit atau Satuan Kredit Semester (SKS) yang dapat diakui sebagai pengganti mata kuliah lainnya. Program ini memiliki durasi pembelajaran selama 1-2 semester atau 4-6 bulan.
"Mahasiswa yang memilih program ini hanya cukup membayar biaya pendidikan di UPH dan tidak dikenakan biaya pendidikan di universitas luar negeri yang menjadi mitra UPH," ujarnya.
Sayangnya, kuota Student Exchange sangat terbatas, yaitu 1-2 mahasiswa atau tergantung kesepakatan antar institusi pendidikan. Mahasiswa yang ingin mengikuti program ini harus memenuhi syarat.
"Yaitu mahasiswa aktif UPH dengan Indeks prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.0, telah menyelesaikan studi satu tahun penuh di UPH, dan memenuhi syarat batas minimum English Proficiency yang ditetapkan," tuturnya.
Program yang kedua, Study Abroad merupakan program ini tidak memiliki batasan kuota jumlah mahasiswa yang ingin ikut serta, melainkan mahasiswa hanya cukup melihat ketersediaan slot di universitas luar negeri yang bermitra dengan UPH. Mahasiswa yang mengikuti program ini perlu membayar biaya pendidikan di UPH dan universitas mitra UPH di luar negeri.
"Seperti Student Exchange, mahasiswa juga harus memenuhi syarat yang sama untuk dapat mengikuti program ini. Mahasiswa yang telah mengikuti program ini akan mendapatkan sejumlah kredit atau SKS melalui durasi pembelajaran selama 1-2 semester atau 4-6 bulan," jelasnya.
Ketiga, IISMA adalah sebuah program beasiswa studi selama satu semester di universitas ternama dan industri terkemuka di luar negeri dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Pada IISMA 2024, kuota yang disediakan untuk calon penerima beasiswa atau akrab disebut awardee ini lebih dari 1.500 mahasiswa. Mahasiswa UPH yang ingin mengikuti program ini harus memenuhi syarat program IISMA Kampus Merdeka yang sudah ditentukan pemerintah.
"UPH mendukung penuh mahasiswa yang ingin meraih kesempatan untuk mengikuti IISMA. Melalui tiga jalur seleksi, mahasiswa dapat mendaftar IISMA melalui jalur reguler, afirmasi, dan co-funding. Jalur Reguler memberikan beasiswa secara fully funded atau didanai penuh dari Kemendikbudristek yang mencakup biaya pendaftaran, kuliah, tempat tinggal, tunjangan biaya hidup, tiket pesawat, dan visa," ungkapnya.
Jalur Afirmasi diperuntukkan bagi mahasiswa penerima Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) atau Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), serta mahasiswa di daerah tertinggal. Sementara Co-Funding, yaitu jalur seleksi bagi pendaftar yang tidak lolos jalur Reguler maupun yang baru ingin mencoba IISMA dengan pilihan universitas luar negeri yang lebih terbatas.
"Jalur seleksi ini menggunakan skema pendanaan parsial antara pemerintah dan mahasiswa atau beberapa biaya studi ditanggung oleh Kemendikbudristek dan sebagian lagi ditanggung sendiri oleh mahasiswa," katanya.
2. Manfaat pertukaran pelajar juga bisa tingkatkan kompetensi mahasiswa

Program pertukaran pelajar diincar oleh mahasiswa karena banyak manfaat yang dapat diambil. Seeperti, adanya pengalaman belajar yang berbeda dengan program pertukaran pelajar, mahasiswa dapat mengakses pendidikan yang berbeda dari yang ada di negara asal mereka. Program pertukaran pelajar sering kali menyediakan akses ke mata pelajaran atau program khusus yang mungkin tidak ditawarkan di universitas asal mahasiswa.
"Kedua, mahasiswa juga bisa meningkatkan kemampuan berbahasa asing karena hidup dan belajar di lingkungan berbahasa asing, memaksa mahasiswa untuk menggunakan bahasa tersebut sehari-hari yang secara alami dapat meningkatkan kemampuan berbahasa," jelasnya.
Selain itu, pertukaran pelajar juga meningkatkan keterampilan antarbudaya pasalnya lewat program pertukaran pelajar, mahasiswa dapat belajar tentang budaya dan tradisi baru, meningkatkan toleransi, pemahaman, dan penghargaan terhadap perbedaan budaya. Berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang budaya ini dapat membantu membangun keterampilan komunikasi yang diperlukan dalam lingkungan global.
Lalu, membangun jaringan internasional karena dengan program pertukaran pelajar, mahasiswa akan bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara, sekaligus menciptakan jaringan internasional yang berharga untuk karir masa depan. Jaringan ini dapat membuka pintu bagi peluang kerja internasional di masa depan.
"Menghadapi situasi baru dan tidak terduga dapat membantu membangun kepercayaan diri seorang mahasiswa. Tidak hanya itu, mampu menyelesaikan program pertukaran pelajar juga bisa menjadi prestasi pribadi yang memberikan kebanggaan dan kepercayaan diri," katanya.
Program pertukaran pelajar juga meningkatkan perspektif global yang lebih luas, melihat isu-isu global dari berbagai perspektif, sehingga membantu mereka menjadi individu yang berpikiran terbuka.
3. UPH kerjasama dengan 50 Universitas di Luar Negeri

UPH pun memiliki lebih dari 50 mitra universitas di seluruh dunia yang bisa digunakan untuk pertukaran pelajar, yakni untuk program Student Exchange dan Study Abroad, yakni:
- Australia: Edith Cowan University, Monash University, dan The University of Newcastle
- Lithuania: LCC International University
- The Netherlands: Amsterdam University of Applied Science
- Republic of Korea: Handong Global University, Seoul National University of Science and Technology (SeoulTech), dan Soongsil University
- United Kingdom (Summer Program Only): London School of Economics (LSE), Scholarship Christianity in Oxford (SCIO)
- United States of America: Biola University, Calvin University, Samford University, Baylor University
"Sedangkan untuk program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) Kemendikbudristek melibatkan lebih dari 150 perguruan tinggi di 30 negara berbeda yang tersebar di Amerika, Asia, hingga Eropa," katanya.