4 Kesalahan Umum yang Orangtua Lakukan saat Mendidik Anak

- Orangtua sering melarang tanpa alasan jelas, padahal anak perlu pemahaman akan risiko dan cara mengatasinya.
- Orangtua cenderung meremehkan pendapat anak, padahal mendengarkan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.
- Orangtua menggunakan hukuman fisik atau kata-kata kasar, padahal metode disiplin yang positif lebih efektif dalam mendidik anak.
Mendidik anak merupakan tugas yang penuh tantangan. Proses ini juga membutuhkan keseimbangan antara kedisiplinan, kasih sayang, serta pengetahuan yang mendalam terhadap kebutuhannya.
Meski dengan berbagai pengetahuan yang ada, kadang orangtua melakukan kesalahan saat parenting, baik disadari maupun tidak. Salah pola asuh itu bahkan bisa berdampak pada perkembangan mental dan emosional anak.
Kesalahan-kesalahan yang kerap terjadi bisa diakibatkan karena kurangnya pemahaman tekanan dari lingkungan hingga pola asuh keliru yang diwariskan secara turun temurun. Berikut ini merupakan beberapa kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh banyak orangtua pada saat mendidik anak, sehingga perlu dihindari dengan seksama.
1. Terlalu banyak melarang, tanpa penjelasan

Banyak orangtua yang sering melarang anak untuk melakukan sesuatu, namun justru tidak diberikan alasan yang jelas mengenai hal tersebut. Contohnya pada saat anak ingin bermain di luar, orangtua kerap menjawab asal saja.
Padahal, orangtua bisa menjelaskan risiko anak ketika bermain di luar dan bagaimana cara mengatasinya. Bahasa yang digunakan pun bisa disesuaikan dengan usia anak.
Anak harus memahami sebab dan akibat dari setiap tindakan yang dilakukan agar nantinya mereka bisa belajar untuk membuat keputusan sendiri dengan bijak. Sebaiknya orangtua dapat memberikan penjelasan yang terkesan masuk akal dan ajarkan anak untuk menghadapi berbagai risiko dengan aman. Setidaknya cara ini jauh lebih baik daripada hanya melarang anak tanpa memberikan alasan yang jelas.
2. Tidak mendengarkan pendapat anak

Sebagian orangtua juga cenderung mengabaikan atau bahkan meremehkan pendapat yang dilontarkan anak, khususnya ketika mereka masih cukup kecil. Orangtua kerap menganggap bahwa anak belum cukup mengerti dan tidak boleh memberikan pendapat, sehingga cenderung tidak dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan yang ada di dalam keluarga.
Bukan tidak mungkin jika sikap orangtua dapat membuat anak merasa tidak dihargai dan memiliki kepercayaan diri yang minim dalam mengungkapkan ide atau isi pikirannya di masa depan.
Sebaliknya apabila orangtua dapat membiasakan anak untuk berbicara dan didengarkan dengan penuh perhatian, maka anak akan merasa dihormati dihargai, serta memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi.
3. Terlalu banyak memberikan hukuman fisik atau verbal

Banyak orangtua yang kerap kali masih menggunakan hukuman fisik atau kata-kata kasar sebagai cara dalam mendisiplinkan anak. Kebanyakan dari mereka mungkin berpikir bahwa cara tersebut dianggap efektif agar anak bisa lebih disiplin dalam bersikap, padahal justru cara tersebut dapat membawa dampak buruk terhadap kondisi kesehatan mental anak.
Anak yang sering mendapatkan hukuman keras justru akan rentan tumbuh menjadi pribadi yang mudah takut, kurang kepercayaan diri, hingga memiliki perilaku yang agresif. Sebaiknya coba gunakan metode disiplin yang lebih positif, seperti dengan memberikan konsekuensi logis atau berdiskusi dengan anak terkait kesalahannya agar tidak diulangi kembali.
4. Membandingkan anak dengan orang lain

Ini kesalahan orangtua selanjutnya. Orangtua kadang membandingkan anak dengan teman, saudara, atau bahkan anak lain yang dianggap lebih baik. Sering kali ungkapan perbandingan tersebut diucapkan dengan harapan anak jadi lebih termotivasi untuk berubah lebih baik dan tidak lagi mengulangi kesalahannya tersebut.
Niat orangtua mungkin baik, yakni ingin si anak meniru teman, saudara, dan anak lain yang dinilai "lebih" dalam beberapa aspek. Sayangnya, perbandingan itu justru juga berpotensi membuat anak jadi mudah minder atau bahkan tidak cukup baik dalam melakukan sesuatu.
Lebih baik orangtua dapat berfokus pada perkembangan anak secara individu, sehingga dapat mendorong mereka untuk terus berkembang menggali potensi yang dimiliki dan tetap menghargai setiap usaha yang ditunjukkannya.
Kesalahan dalam mendidik anak sering kali dilakukan oleh orangtua tanpa disadari, namun sebetulnya dampak yang ditimbulkan bisa saja sangat besar. Tidak heran apabila orangtua harus bisa mengajarkan anak cara untuk belajar dan menerapkan pola asuh yang lebih positif. Selalu didik anak dengan penuh kasih sayang dan perhatian!