Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Kebiasaan Islami yang Bisa Ditanamkan pada Anak

Ilustrasi muslim berbahagia atas karunia-Nya (Pexels.com/ Monstera Production)
Intinya sih...
  • Mengajarkan anak untuk mengucapkan "Bismillah" sebelum aktivitas sehari-hari
  • Ucapan "Assalamu’alaikum" sebagai doa dan cara menyebarkan kedamaian
  • Membiasakan kebersihan, berbagi, bersyukur, dan adab makan dalam kehidupan sehari-hari

Membentuk anak yang memiliki nilai-nilai Islami bukanlah sesuatu yang bisa terjadi secara instan. Butuh proses panjang dan pembiasaan sejak dini agar nilai-nilai tersebut melekat dalam kehidupan mereka.

Apalagi, anak-anak lebih mudah menyerap kebiasaan yang sering mereka lihat dan lakukan setiap hari. Kalau mereka terbiasa melakukan hal baik sejak kecil, besar kemungkinan kebiasaan itu akan terus berlanjut hingga dewasa.  

Sebagai orangtua atau orang yang lebih dewasa, kamu dan pasangan punya peran penting dalam membimbing anak-anak agar tumbuh dengan kebiasaan yang baik sesuai ajaran Islam. Tapi jangan lupa, pendekatannya harus menyenangkan dan penuh kasih sayang! Kalau terlalu memaksa, bisa-bisa mereka malah enggan melakukannya.

Nah, berikut ini beberapa kebiasaan Islami yang bisa mulai ditanamkan pada anak dalam kehidupan sehari-hari.  

1. Mengucapkan Bismillah sebelum memulai sesuatu

Ilustrasi belajar bersama ayah (Pexels.com/Monsterra Production)

Mengajarkan anak untuk mengucapkan "Bismillah" sebelum melakukan sesuatu itu penting banget. Mulai dari sebelum makan, sebelum belajar, sebelum keluar rumah, hingga sebelum tidur. Dengan membiasakan ini, anak akan tumbuh dengan kesadaran bahwa setiap aktivitas yang dilakukan harus diawali dengan niat yang baik dan memohon keberkahan dari Allah. 

Selain itu, mengucapkan "Bismillah" juga bisa menjadi cara agar mereka selalu merasa dilindungi dalam setiap langkahnya. Supaya lebih mudah, kamu bisa mencontohkan langsung, misalnya dengan mengingatkan, “Ayo, sebelum makan kita baca Bismillah dulu, biar makannya berkah.” Dengan cara ini, anak akan lebih cepat terbiasa.  

2. Membiasakan salam saat bertemu orang lain atau masuk rumah

Ilustrasi belajar bersama (Pexels.com/Alena Darmel)

Ucapan "Assalamu’alaikum" bukan sekadar sapaan, tapi juga doa yang penuh makna. Ketika mengajarkan anak untuk membiasakan salam, sebenarnya kamu dan pasangan sedang mengajarkan mereka untuk menyebarkan kedamaian dan doa kepada orang lain. Biasakan anak untuk mengucapkan salam saat masuk rumah, bertemu keluarga, atau saat bertemu teman-teman muslimnya.

Agar lebih efektif, kamu sendiri juga harus memberi contoh. Jangan lupa, ajarkan juga mereka menjawab salam dengan benar. Kalau anak sudah terbiasa, ucapan salam ini akan jadi kebiasaan yang otomatis dilakukan tanpa perlu diingatkan lagi.  

3. Membaca doa sebelum dan sesudah makan

Ilustrasi berdoa bersama (Pexels.com/Timur Weber)

Makan adalah aktivitas yang dilakukan setiap hari, jadi ini momen yang pas untuk menanamkan kebiasaan Islami pada anak. Biasakan anak untuk membaca doa sebelum dan sesudah makan agar mereka selalu ingat bahwa makanan yang mereka nikmati adalah rezeki dari Allah.

Selain itu, ajarkan juga adab makan dalam Islam, seperti makan dengan tangan kanan, tidak berlebihan, dan tidak berbicara kasar saat makan. Supaya lebih menarik, bisa juga menggunakan lagu atau cerita pendek yang berkaitan dengan adab makan. Anak-anak biasanya lebih cepat menangkap sesuatu yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan.  

4. Berbagi dengan sesama

Ilustrasi saling berbagi makanan (Pexels.com/Alena Darmel)

Islam sangat menekankan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Sejak kecil, anak perlu diajarkan bahwa berbagi itu bukan sekadar memberi, tapi juga bentuk rasa syukur atas rezeki yang dimiliki. Kebiasaan ini bisa dimulai dari hal kecil, misalnya mengajak anak berbagi makanan dengan teman, memberi sedekah kepada yang membutuhkan, atau sekadar membantu orangtua di rumah.

Kalau anak melihat kamu sering berbagi, mereka akan meniru dan menganggap berbagi sebagai sesuatu yang biasa dilakukan. Jangan lupa juga untuk menjelaskan bahwa dalam Islam, semakin banyak kamu berbagi, semakin banyak pula keberkahan yang akan kamu dapatkan. 

5. Menjaga kebersihan sebagai bagian dari iman

Ilustrasi mengumpulkan sampah (Pexels.com/Thirdman)

Kebersihan dalam Islam itu bukan sekadar soal kesehatan, tapi juga bagian dari iman. Nabi Muhammad SAW sendiri sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan, baik kebersihan diri maupun lingkungan. Anak-anak perlu dibiasakan untuk selalu menjaga kebersihan sejak kecil, misalnya dengan mencuci tangan sebelum makan, merapikan tempat tidur setelah bangun, atau membuang sampah pada tempatnya.

Untuk membuatnya lebih seru, bisa juga dengan menjadikannya sebagai tantangan atau permainan, misalnya siapa yang paling rapi setelah makan akan mendapat pujian atau hadiah kecil. Dengan cara ini, anak akan lebih antusias dalam menjaga kebersihan.  

6. Mengucapkan Alhamdulillah sebagai bentuk rasa syukur

Ilustrasi muslim bertakwa (pexels.com/ Abdullah Gatasheh)

Mengajarkan anak untuk selalu bersyukur itu penting banget, dan salah satu cara paling sederhana adalah dengan membiasakan mereka mengucapkan "Alhamdulillah". Ajarkan anak untuk mengucapkannya setiap kali mendapat sesuatu, selesai makan, atau saat merasa senang.

Selain itu, kamu dan pasangan juga bisa mengajarkan bahwa bersyukur bukan hanya dengan kata-kata, tapi juga dengan perbuatan, seperti tidak membuang-buang makanan dan selalu menghargai pemberian orang lain. Jika anak terbiasa bersyukur sejak kecil, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih positif dan tidak mudah mengeluh.  

Menanamkan kebiasaan Islami pada anak memang butuh kesabaran dan konsistensi. Tapi kalau dilakukan dengan cara yang menyenangkan, anak akan lebih mudah menerima dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan mereka.

Yang terpenting, kamu dan pasangan sebagai pihak yang dewasa juga harus memberi contoh yang baik. Semoga dengan membiasakan kebiasaan-kebiasaan ini, anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan selalu dekat dengan ajaran Islam!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us