TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Amalan dengan Pahala Setara Pergi Haji dan Umrah

Yuk cari keberkahan yang amalannya setara dengan pergi haji!

ilustrasi umroh (pixabay.com/adliwahid)

Sebagian besar Umat Muslim di dunia pasti banyak yang memiliki harapan untuk dapat menunaikan rukun Islam yang ke-5, yaitu pergi haji ke Tanah Suci. Namun jika kembali mengingat prasyarat dari Rukun Islam ke-5 tersebut, pergi haji dibolehkan jika seorang hamba Allah telah mampu baik secara fisik, finansial, dan hal lainnya.

Bagi yang belum berkemampuan untuk melaksanakan haji, ternyata Allah telah memudahkan hamba-Nya untuk melakukan amalan tertentu yang pahalanya setara dengan pergi haji.

Amalan-amalan yang diulas dalam artikel berikut, ternyata dapat dengan mudah dipraktikkan dalam keseharian kita. Yuk simak ulasan 6 amalan dengan pahala setara pergi haji dan umrah dalam ulasan berikut!

Baca Juga: Holywings Ditutup, Pemkab Tangerang Janji Fasilitasi Karyawan

1. Berbakti kepada kedua orangtua

pixabay.com/marcisim

Islam tak luput mengajarkan umatnya untuk berbakti dan menghormati kedua orangtua. Bahkan dengan cara berbakti kepada orangtua, kita dijanjikan bahwa sikap tersebut pahalanya setara dengan pergi haji. Hal ini tertuang pada sebuah riwayat yang berasal dari Anas bin Malik RA, ia berkata:

إِنِّي أَشْتَهِي الْجِهَادَ وَلا أَقْدِرُ عَلَيْهِ ، قَالَ : هَلْ بَقِيَ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ ؟ قَالَ : أُمِّي ، قَالَ : فَأَبْلِ اللَّهَ فِي بِرِّهَا ، فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ ، وَمُعْتَمِرٌ ، وَمُجَاهِدٌ ، فَإِذَا رَضِيَتْ عَنْكَ أُمُّكَ فَاتَّقِ اللَّهَ وَبِرَّهَا

Artinya: "Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah SAW dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah SAW bertanya padanya, 'Apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup?' Ia jawab, 'Ibunya masih hidup.'

Rasul pun kemudian melanjutkan kalimatnya:

"Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad," (HR. Ath-Thabrani).

2. Pergi salat wajib ke masjid dalam keadaan bersuci

pixabay.com/rudolf_langer

Amalan kedua yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan salat 5 waktu secara berjamah di masjid. Rasulullah mengungkapkan, bahwa selain pahala yang besar, yakni 27 derajat lebih baik ketimbang sholat mufarid atau sendirian. Melakukan salat 5 waktu secara berjamaah pahalanya sama seperti berhaji. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Tidakkah Allah memberikan kepadamu (pahala) sholat Isya berjamaah sama dengan ibadah haji, dan sholat Subuh berjamaah sama dengan umrah?" (HR. Muslim) 

Pendapat tersebut juga didukung dengan hadist  yang bersumber dari Abu Umamah. Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan salat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan salat dhuha dan tidak ada tujuan lain seperti itu maka akan diberikan pahala umrah," (HR Abu Dawud).

3. Tasbih, tahmid dan takbir setiap usai mendirikan sholat wajib

pixabay.com/mohammedhassan

Amalan yang ke-3 kali ini memiliki kisah menarik di baliknya. Dikisahkan sebelumnya Rasulullah pernah diberikan pertanyaan oleh Kaum Muhajirin yang ingin melaksanakan jihad dan ibadah haji, seperti halnya ibadah yang orang-orang kaya bisa lakukan. 

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mereka berkata, "Orang-orang kaya dengan harta selalu mendapatkan kedudukan tinggi dan nikmat yang terus menerus. Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka berpuasa sebagaimana kami puasa. Mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa pergi berhaji, berumrah, berjihad serta bershodaqoh."

Rasulullah kemudian menanggapi dan bersabda, "Maukah kuberitahu pada kalian jika kalian mau mengamalkannya, maka kalian akan mengejar ketertinggalan dari orang-orang kaya dan tidak ada yang mendapati setelah itu. Engkau akan mendapatkan kebaikan lebih dari mereka. Kecuali jika mereka mengamalkan yang semisal. Amalkanlah tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali."

"Kami pun berselisih. Sebagian kami bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 34 kali. Aku pun kembali menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Lantas beliau mengatakan, "Berdzikirlah dengan menyebut "subhanallah, walhamdulillah, wallahu akbar" dari setiap dzikir itu 33 kali." (HR. Bukhari no. No. 843 dan Muslim no. 595)

Abu Shalih yang meriwayatkan dari Abu Hurairah, "Orang-orang fakir dari kaum muhajirin kembali pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mereka berkata, "Saudara-saudara kami yang kaya mendengar apa yang kami lakukan. Maka mereka melakukan. " Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun menjawab, "Demikianlah karunia yang dianugerahkan pada siapa saja yang Allah kehendaki." (HR. Muslim, no. 595)

Subhanallah, ternyata Rasulullah begitu bijak menanggapi keluhan Kaum Muhajirin tersebut ya.

4. Salat subuh berjamaah di masjid sambil menunggu waktu salat dhuha

pexels.com/kafeelahmad

Amalan yang ke-4 yang bisa dilakukan adalah melaksanakan salat subuh di masjid secara berjamaah dan kemudian menunggu hingga waktu salat dhuha. Mengerjakan salat dhuha usai salat subuh berjamaah di masjid membawa manfaat pahala setara pergi haji. Rasullullah SAW besabda:

"Siapa yang sholat subuh berjamah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit kemudian mengerjakan sholat dua rakaat, dia akan mendapatkan pahala haji dan umroh sempurna, sempurna, sempurna," (HR. Tirmidzi, no.586). 

5. Pergi ke masjid untuk melaksanakan salat dhuha

pixabay.com/cuivie

Amalan ke-5 yang dapat kita lakukan adalah salat dhuha di masjid. Terkait kebenaran dari melakukan amalan ini hikmah pahalanya setara dengan pergi umrah, tertuang pada hadist berikut, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Siapa yang keluar dari rumahnya hanya dalam rangka melaksanakan sholat dhuha, makan pahalanya seperti orang yang umroh".(HR. Abu Dawud, no.586).

Baca Juga: Niat Puasa Dzulhijah, Tarwiyah, dan Arafah serta Keutamaannya

Verified Writer

Anggun Tifani

Seorang Ibu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya