Kerajinan Tenun Suku Baduy, Warisan dari Leluhur

Kaum lelaki tidak boleh membantu proses menenun loh

Keberagaman suku dan budaya yang ada di Indonesia dapat dilihat, salah satunya melalui kerajinan yang diproduksi oleh suku-suku tersebut. Salah satu kerajinan yang banyak dijumpai di setiap suku di Tanah Air adalah tenun. 

Kain tenun adalah warisan budaya Indonesia yang telah menjadi identitas para leluhur. Beberapa daerah yang ada di Indonesia mempunyai kain tenun masing-masing seperti songket, ulos sampai ikat yang namanya itu sudah mendunia.

Nah, di provinsi Banten, ternyata ada kain tenun yang terbilang populer yakni kain tenun Baduy. Kain tenun Baduy merupakan kerajinan yang dibuat oleh masyarakat Kanekes tepatnya berada di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes. 

Berikut ulasan tenun Suku Baduy, seperti yang disarikan dari berbagai sumber:

Baca Juga: 6 Keunikan Suku Baduy yang Wajib Kamu Tahu

1. Mengenal lebih dekat tenun Suku Baduy

Kerajinan Tenun Suku Baduy, Warisan dari LeluhurANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Suku Baduy ini memiliki kain tenun khas dengan berwarna putih dan biru tua. Selain itu, kain tenun Baduy juga memiliki tekstur kain yang kasar dan motif sederhana di mana sudah menjadi ciri khasnya. 

Bahkan kain tenun ini terbilang unik karena mempunyai latar belakang kearifan lokal yang sangat kuat bahkan hingga semakin memperkokoh ciri khasnya sebagai kain tradisional Baduy.

Kain tenun Baduy didominasi oleh warna putih untuk Suku Baduy Dalam. Warna putih tersebut mengandung makna suci dan aturan yang belum terpengaruh dari budaya luar.

Sementara untuk masyarakat Baduy Luar, kain tenun berwarna hitam dan biru tua yang sering digunakan. 

 

2. Jenis tenun Baduy

Kerajinan Tenun Suku Baduy, Warisan dari Leluhur(ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Dalam pembuatannya, jenis kain tenun yang dihasilkan juga mempunyai corak tersendiri di mana berbeda dengan kain tenun dari daerah lainnya.

Sama halnya dengan kain tenun daerah lainnya yang memiliki jenis dan keunikannya masing-masing, tenun Baduy ini juga mempunyai tiga jenis kain tenun. Ketiga jenis kain tersebut meliputi:

- Selendang kecil
- Selendang besar samping
- Telekung 
- Selendang besar dibuat dengan corak tertentu berwarna hitam yang dipadukan dengan garis kecil warna biru muda. Kemudian selendang ini akan dijahit sampai membentuk berbagai macam produk seperti sarung maupun rok.

3. Proses pembuatan tenun Baduy

Kerajinan Tenun Suku Baduy, Warisan dari LeluhurANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Proses pembuatan kain tenun ini dibuat dengan bantuan alam dan proses menenun yang dilakukan oleh kaum perempuan. Berikut beberapa tahapan dalam proses pembuatan kain tenun Baduy:

Bantuan alam tersebut berupa penanaman biji kapan sampai berbuah.  Setelah pohon kapas berbuah, maka selanjutnya yaitu mengambil kapan dan memintalnya untuk dijadikan sebagai benang dengan memakai alat pintal yang sederhana.

Benang tersebut lanjut ke tahap penenunan yang sebagian besar dilakukan oleh kaum perempuan. 

Keberagaman corak tenun yang dihasilkan tersebut tentu akan membuat para penenun menawarkan harga yang bervariasi. Di pasaran, tenun Baduy ini mulai dibanderol dengan harga Rp50.000 untuk produk syal ukuran kecil dan Rp200.000 untuk ukuran besarnya.

Patokan harga tersebut adalah hal yang wajar karena pembuatannya juga membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menyelesaikan satu helai dengan ukuran dan motif tertentu.

4. Kaum lelaki dilarang membantu penenunan

Kerajinan Tenun Suku Baduy, Warisan dari LeluhurWarga Baduy Dalam menunggu wisatawan di Desa Kanekes, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Kegiatan menenun yang dilakukan oleh Suku Baduy ini adalah kegiatan yang memang sudah dilakukan sejak zaman dahulu yang juga merupakan warisan dari leluhur. Dalam pembuatan tenun Baduy ini juga hanya dibolehkan untuk kaum perempuan saja.

Pada proses tersebut, kaum lelaki dilarang untuk melakukan atau membantu proses penenunan. Hal itu dikarenakan terdapat mitos suku Baduy bahwa apabila lelaki menenun benang, maka perilaku lelaki itu akan berubah seperti perempuan.
Harga Kain Tenun Baduy

Cara pembuatan tenun Baduy ini juga masih terbilang tradisional karena masih mengandalkan bantuan alam dan alat-alat tradisional. Selain itu, kain-kain tenun yang dihasilkan juga pada dasarnya digunakan sebagai pakaian sehari-hari bahkan pada ritual upacara adat.

Baca Juga: Hotel di Tangerang Ini Angkat Tema Suku Baduy dan Peranakan Tionghoa

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya