5 Cara Konsisten dalam Menyusun Dana Darurat bagi Keluarga Muda

- Pentingnya memiliki dana darurat untuk mengantisipasi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis.
- Menentukan jumlah dana darurat minimal 3-6 kali pengeluaran bulanan, dan membuat rekening khusus agar tidak tercampur dengan uang kebutuhan sehari-hari.
- Memanfaatkan fitur auto debit dari bank dan mencari penghasilan tambahan untuk menabung dana darurat, serta selalu mengevaluasi pengeluaran bulanan.
Sebagai keluarga muda, tentunya perencanaan keuangan sering kali menjadi tantangan yang cukup besar. Apalagi di tengah godaan gaya hidup masa kini, tabungan dana darurat sering kali terabaikan.
Namun dengan kondisi ekonomi saat ini, memiliki dana darurat yang memadai sangat penting dilakukan. Utamanya untuk mengantisipasi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis, maupun kebutuhan mendesak lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu bagi kami tetap konsisten dalam menyusun dana darurat. Berikut lima cara yang bisa kamu terapkan agar keluargamu tetap aman secara finansial dan siap menghadapi masa depan dengan lebih tenang.
1. Tetapkan tujuan dana darurat

Sebelum mulai menabung, kamu harus tentukan terlebih dahulu berapa besar dana darurat yang dibutuhkan. Idealnya, jumlah dana darurat minimal tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan.
Jika pengeluaran bulanan keluarga kamu Rp10 juta, maka setidaknya kamu perlu menabung Rp30 juta hingga Rp60 juta sebagai dana daruratmu.
2. Pisahkan rekening dana darurat

Untuk memudahkan penyimpanan dan agar dana darurat tidak tercampur dengan uang kebutuhan sehari-hari, sebaiknya buat rekening khusus untuk menyimpan dana darurat.
Dengan memisahkan rekening ini, akan meminimalisir godaan untuk gunakan dana darurat sebagai keperluan yang tidak mendesak. Pilihlah rekening yang minim biaya administrasi bulanan, agar saldo kamu tidak tergerus.
3. Menyusun skala prioritas pengeluaran

Kamu harus memahami bahwa tidak semua pengeluaran itu mendesak. Saat menyusun anggaran keluarga, pastikan kebutuhan pokok selalu diutamakan. Setelah itu sisihkan sebagian pendapatan bulanan untuk dana darurat sebelum mengalokasikan untuk daftar keinginan, seperti hiburan atau gaya hidup.
Jangan lupa untuk selalu mengevaluasi pengeluaran bulananmu, terutama untuk hal-hal kecil yang tidak mendesak.
4. Manfaatkan otomatisasi tabungan

Kamu juga bisa memanfaatkan fitur auto debit dari bank untuk memindahkan sejumlah uang ke rekening dana darurat setiap bulan. Dengan cara ini, kamu tidak perlu repot mengingat untuk menabung. Karena prosesnya akan dilakukan secara otomatis dan membantu kamu agar tetap konsisten menabung tanpa merasa terbebani.
5. Cari penghasilan tambahan

Jika penghasilan utama dirasa tidak cukup untuk menabung dana darurat, cobalah mencari penghasilan tambahan. Kamu bisa memanfaatkan keterampilan yang kamu miliki dengan bekerja freelance, jualan online, atau menjadi content creator. Pendapatan dari sumber ini bisa dialokasikan langsung ke tabungan dana darurat, tanpa mengganggu kebutuhan pengeluaran harian atau bulanan.
Mengelola keuangan memang tidak mudah, tetapi konsistensi adalah kunci. Dana darurat akan memberikan perlindungan finansial dan mengurangi stres saat menghadapi situasi tak terduga.
Jangan tunggu sampai ada keadaan darurat baru merasa panik. Mulailah sekarang dan nikmati manfaatnya nanti!