Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Langkah Hindari Love Bombing Saat Baru Pacaran

ilustrasi pasangan baru (pexels.com/Thomas Ward)
Intinya sih...
  • Love bombing adalah taktik manipulatif untuk mendapatkan kendali emosional atas pasangan baru.
  • Ambil waktu untuk mengenal pasangan dengan lebih dalam sebelum membuat komitmen besar, jaga kecepatan hubungan yang nyaman bagimu.
  • Tetap realistis dalam menilai hubungan, tetapkan batasan yang jelas, perhatikan konsistensi perilaku pasangan, dan jaga hubungan dengan orang-orang terdekat.

Memulai hubungan baru atau berpacaran sering kali dipenuhi dengan perasaan bahagia, kegembiraan, dan harapan besar untuk masa depan. Namun, di balik kegembiraan ini, ada risiko terjebak dalam love bombing, sebuah taktik manipulatif yang digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan kendali emosional atas pasangannya.

Love bombing tampaknya seperti kasih sayang yang melimpah, tetapi sebenarnya adalah alat untuk membuat seseorang tergantung secara emosional. Untuk melindungi diri dan memastikan hubungan yang sehat, penting untuk mengetahui bagaimana menghindari love bombing saat memulai hubungan baru.

Berikut adalah lima langkah yang dapat kamu ambil untuk melindungi diri dari love bombing.

1. Kamu dan si dia berkomitmen mmenjalani hubungan dengan kecepatan yang nyaman

ilustrasi menjalani hubungan (pexels.com/ Vladimir Kudinov)

Love bombing sering kali ditandai dengan kecepatan yang sangat cepat dalam menjalin hubungan. Pasangan mungkin segera mengungkapkan cinta, berbicara tentang masa depan bersama, atau bahkan mengajak tinggal bersama setelah baru beberapa minggu berkencan. Meskipun ini mungkin terasa romantis pada awalnya, percepatan ini bisa menjadi tanda bahwa pasangan berusaha untuk mengendalikan hubungan sebelum kamu sempat menilai situasi dengan objektif.

Ambil waktu untuk mengenal pasangan dengan lebih dalam sebelum membuat komitmen besar. Jangan biarkan diri terjebak dalam euforia awal tanpa terlebih dahulu mengevaluasi keaslian perasaan pasangan.

Penting untuk berjalan dengan kecepatan yang nyaman bagimu, di mana kamu merasa punya waktu untuk memahami dan merenungkan setiap langkah yang diambil dalam hubungan. Jika pasanganmu mendorong untuk mempercepat hubungan, sampaikan bahwa kamu ingin semuanya berjalan dengan alami dan sesuai dengan ritme yang membuatmu merasa nyaman.

2. Jangan terlalu cepat terbawa euforia

ilustrasi pasangan berlibur (pexels.com/Bethany Ferr)

Pada awal hubungan, perhatian dan pujian yang terus-menerus bisa membuatmu merasa sangat diinginkan dan dicintai. Namun, love bombing sering kali dibungkus dalam paket ini, di mana pasangan memberikan perhatian berlebihan untuk menciptakan ketergantungan emosional. Terlalu cepat terbawa perasaan bisa membuatmu kehilangan kemampuan untuk berpikir rasional dan menilai situasi dengan jelas.

Cobalah untuk tetap realistis dan objektif dalam menilai hubungan baru. Jangan biarkan perasaanmu sepenuhnya dikuasai oleh euforia awal. Tetap jaga jarak emosional yang sehat dan perhatikan apakah perhatian yang diberikan oleh pasangan berkelanjutan dan konsisten, atau hanya sementara. Ingatlah bahwa cinta yang sejati biasanya membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang.

Jangan ragu untuk berbicara dengan teman atau keluarga yang dapat memberikan perspektif objektif tentang hubunganmu.

3. Kenali batasan dan pertahankan dengan tegas

ilustrasi mengobrol dengan pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Pelaku love bombing sering kali mencoba untuk melanggar batasan pribadi dengan cara-cara yang tampaknya tidak berbahaya, seperti mengirim pesan secara terus-menerus, ingin selalu tahu keberadaanmu, atau mencoba mengendalikan aspek-aspek tertentu dari hidupmu. Ini bisa menciptakan tekanan emosional dan membuatmu merasa bahwa batasanmu tidak penting atau bahwa kamu harus menyerah demi hubungan.

Tetapkan batasan yang jelas sejak awal dan pertahankan dengan tegas. Misalnya, jika kamu merasa tidak nyaman dengan frekuensi komunikasi atau permintaan pasangan yang terlalu mendesak, sampaikan hal tersebut dengan jujur.

Kamu perlu memastikan bahwa pasanganmu menghormati batasan tersebut. Jika mereka berusaha untuk melanggar atau meremehkan batasan yang telah kamu tetapkan, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak menghormati ruang pribadimu dan mungkin memiliki niat untuk mengendalikanmu. Batasan yang sehat adalah fondasi dari hubungan yang saling menghormati.

4. Evaluasi konsistensi perilaku

ilustrasi sedang piknik (pexels.com/HONG SON)

Salah satu ciri love bombing adalah inkonsistensi perilaku, di mana pasangan bisa sangat penuh kasih sayang pada satu saat, tetapi kemudian menjadi marah atau menarik diri tanpa alasan yang jelas. Inkonsistensi ini sering digunakan sebagai alat untuk membuatmu bingung dan tergantung secara emosional pada pasangan. Ketidakpastian emosional yang terus-menerus bisa merusak kesehatan mental dan membuatmu sulit untuk menilai hubungan secara objektif.

Perhatikan apakah perilaku pasangan konsisten dari waktu ke waktu. Cinta sejati ditandai dengan perilaku yang stabil dan konsisten, bukan perubahan suasana hati yang ekstrem. Jika pasanganmu menunjukkan perilaku yang tidak konsisten atau tiba-tiba berubah tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka menggunakan taktik manipulatif.

Jangan ragu untuk bertanya atau mendiskusikan perubahan perilaku ini dengan pasangan. Sikap terbuka terhadap diskusi adalah tanda dari hubungan yang sehat, sementara reaksi defensif atau manipulatif adalah tanda bahaya.

5. Jaga kemandirian dan hubungan sosial

ilustrasi waktu bersama teman (pexels.com/cottonbro studio)

Love bombing sering kali melibatkan upaya untuk mengisolasi kamu dari teman-teman dan keluarga. Pelaku mungkin mencoba memonopoli waktumu atau membuatmu merasa bersalah karena menghabiskan waktu dengan orang lain. Isolasi ini bertujuan untuk menciptakan ketergantungan emosional yang lebih dalam, di mana kamu merasa bahwa pasangan adalah satu-satunya orang yang peduli padamu.

Pertahankan kemandirianmu dan jaga hubungan dengan orang-orang terdekat. Jangan biarkan pasanganmu mengisolasi kamu dari dukungan sosial. Teruslah menjalani kegiatan yang kamu sukai, tetap terhubung dengan teman-teman dan keluarga, dan jangan ragu untuk berbagi pengalaman atau perasaanmu dengan mereka. Jika pasanganmu mencoba mengendalikan dengan siapa kamu berinteraksi atau membuatmu merasa bersalah karena menghabiskan waktu dengan orang lain, anggap ini sebagai tanda peringatan. Hubungan yang sehat memberi ruang bagi kedua belah pihak untuk tetap terhubung dengan kehidupan sosial mereka masing-masing.

Menghindari love bombing saat memulai hubungan baru adalah langkah penting untuk memastikan bahwa kamu terlibat dalam hubungan yang sehat dan saling mendukung. Dengan memahami taktik manipulatif ini dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri, kamu bisa membangun fondasi yang kuat untuk hubungan yang berbasis pada saling menghormati, kepercayaan, dan cinta yang tulus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us