TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkab Pandeglang Masih Terapkan Sekolah Tatap Muka

Satu-satunya daerah di Banten yang terapkan tatap muka

Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Serang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Pandeglang masih menerapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka meski sudah diminta oleh Gubernur Banten Wahidin Halim karena kasus virus corona atau COVID-19 di Banten terus mengalami peningkatan.

Kabupaten Pandeglang adalah daerah satu-satunya yang masih menggelar kegiatan sekolah tatap muka di Provinsi Banten.

Baca Juga: Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda, Gubernur: Jangan Sampai Ada Korban

1. Dua daerah yang telah berlakukan belajar tatap muka ditutup kembali

IDN Times/Khaerul Anwar

Sebelumnya, dua daerah yang telah memberlakukan belajar tatap muka, yakni Kota Serang dan Kota Cilegon kembali menutup sekolah karena ada siswa yang terpapar virus yang berasal dari negeri tirai bambu tersebut. Kedua daerah kembali menutup sekolah tatap muka setelah dua hari buka.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih membuka sekolah karena wilayahnya masih berstatus zona kuning penyebaran COVID-19.

"Sudah tatap muka dengan menerapkan protokol COVID 50 persen siswa untuk jaga jarak, jam belajar di batasi ada 2 shift, wajib pakai masker, cuci tangan di siapkan di dalam kelas," kata Irna saat dikonfirmasi, Selasa (25/8/2020).

Baca Juga: Duh, Pemkab Pandeglang Buka Sekolah Tanpa Rapid Test Guru

2. Baru akan melakukan pemeriksaan swab test

BTKLPP kelas I Medan lakukan tes swab di Pendopo USU Medan (IDN Times/IDN Times)

Kendati sekolah-sekolah di Kabupaten Pandeglang sudah dibuka kembali, pihaknya baru akan melakukan pemeriksaan swab test di beberapa titik di wilayahnya yang teridentifikasi rawan menjadi tempat penyebaran COVID-19. Dan akan menutup kembali sekolah jika terjadi temuan kasus klaster penyenaran di sekolah.

"kita menyesuaikan dalam 1 minggu ke depan sekaligus melakukan swab di beberapa titik, Pandeglang di zona kuning. Jika memang terjadi klaster baru kita tutup kembali belajar melalui online," katanya.

Berita Terkini Lainnya