TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dapat Restu ESDM, Lebak Segera Miliki Ekowisata Geopark Bayah Dome

Lokasinya di 12 kecamatan, dengan 12 geosite 

Live IG Salam Ramadan: Cerita Indonesia bersama dengan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya pada Selasa (27/4/2021). (IDN Times/Ita Malau)

Lebak, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Lebak tengah mengembangkan kawasan destinasi ekowisata nasional berbasis taman geologi bernama Geopark Bayah Dome.

Dalam live Instagram bertajuk #SalamRamadan Cerita Indonesia bersama Pimpinan Redaksi IDN Times, Zulfiani Lubis, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyebut, lokasi wisata alam ini sudah mendapat restu dari pemerintah pusat.

Apa sih Geopark Bayah Dome itu?

Baca Juga: Iti Octavia: Lebak Jadi Contoh Warga Adat Rukun dalam Modernitas

1. Geopark Bayah Dome melingkupi 12 kecamatan dengan 32 geosite

Sebuah jembatan kereta yang berada di pantai yang langsung menghadap Samudera Hindia ini merupakan peninggalan jalur nonaktif Saketi-Bayah (Dok. Pribadi/Yusril Rizky Pratama)

Bupati Iti mengatakan, lokasi ekowisata ini sudah terverifikasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Lokasinya sendiri meliputi 12 kecamatan di Kabupaten Lebak.

"Ini ada di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak dengan 32 titik geosite," kata Iti, Selasa (27/4/2021).

Kamu perlu tahu, geosite merupakan tempat yang memiliki jejak rekaman penting pada sejarah bumi, biasanya berupa batu cadas dan pasir yang bisa menjelaskan perkembangan kebumian (geologi), alam, makhluk hidup, serta budaya dari zaman purba hingga sekarang.

Baca Juga: Potret Pembangunan di Lebak, Jalan Rusak Hingga Kekurangan Guru

2. Geopark ini jadi wadah pembangunan ekonomi masyarakat, edukasi, serta konservasi alam

Wilayah Bayah, Lebak (Google Maps)

Bupati Iti menyebut tujuan adanya Geopark ini untuk menjadi wadah dan tempat ekonomi berkelanjutan pasca pandemik melalui pemberdayaan masyarakat. "Kemudian edukasi kemudian juga konservasinya. Sehingga ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menjaga tatanan lingkungan," kata Iti.

Apalagi, kata Iti, Lebak merupakan daerah rawan bencana, maka itu keberadaan lokasi wisata juga harus adaptif dengan potensi kebencanaan yang ada.

Baca Juga: Gelar Kawalu, Suku Baduy Lockdown Selama 3 Bulan

Baca Juga: Di Balik Ritual Kawalu Suku Baduy Dalam, Doa dan Puasa untuk Indonesia

Berita Terkini Lainnya