Andika Lutfi Falah Sempat Terlewat Pendataan Karena Tak Beridentitas

- KPAI memastikan kondisi Andika sehat sebelum aksi
- KPAI memastikan Andika mengalami kekerasan
- KPAI minta hal ini jadi evaluasi untuk seluruh pihak
Tangerang, IDN Times - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Diyah Puspitarini mengakui Andika Lutfi Falah sempat terlewat dari pendataan Dinas Kesehatan DKI Jakarta terkait korban anak dari aksi unjuk rasa berujung anarki di Jakarta. Pasalnya, Andika memiliki postur tubuh yang tinggi dan tidak memegang identitas apapun.
"Kami minta untuk menyisir semua rumah sakit di sekitar tempat aksi ya, itu tidak ada yang anak nah ternyata ini terlewat ini (Andika)," kata Diyah saat di kediaman korban di Perumahan Puri Bidara Permai, Kabupaten Tangerang, Rabu (3/9/2025).
1. KPAI memastikan kondisi Andika sehat saat sebelum aksi

Diyah pun telah menginformasi kepada keluarga korban terkait kondisi Andika sebelum ikut aksi unjuk rasa di Jakarta. Dipastikan, kondisinya sehat.
"Saya ingin menyampaikan bahwa Andika tidak sakit, ia pada kondisi sehat ya dan fisiknya juga bugar sebelum aksi ya," tegasnya.
2. KPAI memastikan Andika mengalami kekerasan

Diyah mengungkapkan, saat menyambangi kediaman korban, orangtua Andika mengaku mengikhlaskan dan tidak ingin melanjutkan kematian sang anak ke proses hukum lebih lanjut. Namun, Diyah memastikan kondisi Andika hingga bisa berada di RS Dr. Mintoharjo akibat mengalami luka akibat kekerasan benda tumpul di kepala. Makanya, ia meminta aparat penegak hukum tetap mencari penyebab kematian Andika.
"Andika ini ditemukan terkapar di kawasan Benhil (Bendungan Hilir), ada luka-luka," kata Diyah.
3. KPAI minta kasus kekerasan pada Andika menjadi evaluasi untuk seluruh pihak

Diyah pun meminta meninggalnya Andika harus menjadi masukan dan evaluasi baik dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan, Aparat Penegak Hukum, hingga Kementerian Agama.
"Karena kami temukan banyak sekolah-sekolah agama yang terlibat juga nah tentu saja. Bagaimana upaya selanjutnya itu loh, pencegahan dan jangan sampe ada terulang," ujarnya.