Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BRIN Ingatkan Ancaman Tangsel, dari Penurunan Tanah hingga Banjir

Banjir di wilayah Tangerang Selatan pada 18 November 2025
Banjir di wilayah Tangerang Selatan pada 18 November 2025 ( ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)
Intinya sih...
  • Pemetaan akuifer dengan drone GPR wajib dilakukan untuk informasi detail mengenai air tanah.
  • Teknologi INSAR penting untuk memantau perubahan ketinggian permukaan tanah dan area yang berpotensi longsor.
  • BRIN menawarkan sistem peringatan dini banjir dan longsor serta teknologi penampungan air banjir di bawah tanah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times — Perkembangan pesat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai kawasan hunian, dinilai harus diimbangi dengan pengawasan ketat terhadap penggunaan air tanah. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan bahwa Tangsel kini menghadapi tiga ancaman lingkungan yang saling berkaitan.

"Ancaman meliputi penurunan muka air tanah, penurunan permukaan tanah (land subsidence) yang meningkatkan risiko banjir, serta penurunan kualitas air," kata Nur Hidayat, Perekayasa Ahli Madya dari Pusat Riset Teknologi Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN pada Jumat (21/11/2025).

Nur menjelaskan, sejumlah inovasi teknologi yang bisa diterapkan pemerintah daerah untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi--seperti banjir dan longsor--baik pada fase prabencana maupun pascabencana.

1. Pemetaan akuifer dengan drone GPR wajib dilakukan

Air tanah
Air tanah (balaiairtanah.com)

Nur mengatakan, pemetaan akuifer wajib dilakukan karena bisa memberikan informasi detail mengenai keberadaan dan kondisi air tanah. “Melalui pemetaan bisa diketahui keberadaan, jumlah, jenis akuifer yang ada serta kondisi air tanah,” jelasnya.

Data tersebut dapat digunakan untuk menentukan lokasi-lokasi yang cocok dijadikan area resapan, termasuk kedalaman dan jumlah titik resapan yang diperlukan.

2. Teknologi INSAR untuk memantau deformasi tanah

Banjir di wilayah Tangerang Selatan pada 18 November 2025
Banjir di wilayah Tangerang Selatan pada 18 November 2025 ( ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)

Teknologi Interferometric Synthetic Aperture Radar (INSAR) juga dinilai penting untuk mengetahui perubahan ketinggian permukaan tanah.

“INSAR sangat penting dan bisa digunakan untuk mengetahui area yang mengalami penurunan dan area yang berpotensi longsor,” kata Nur.

3. BRIN menawarkan sistem peringatan dini banjir dan longsor

Banjir di wilayah Tangerang Selatan pada 18 November 2025
Banjir di wilayah Tangerang Selatan pada 18 November 2025 ( ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)

BRIN juga menawarkan Flood Early Warning System (FEWS) untuk memantau tinggi muka air sungai serta Landslide Early Warning System (LEWS) sebagai pendeteksi dini longsor. Selain teknologi berbasis sensor, BRIN juga memperkenalkan Biopos, sumur resapan mandiri yang murah dan mudah dibuat menggunakan pipa berdiameter 8 inci.

“Biopos bisa berfungsi sebagai media komposter untuk sampah organik, sekaligus resapan air di pekarangan atau lahan sempit,” jelas Nur.

Teknologi ini telah digunakan di kawasan Sinarmas Land, Tangsel dan diterapkan pada pembangunan salah satu gedung BRI di Jakarta Selatan.

Untuk lokasi yang sering tergenang, BRIN menawarkan teknologi penampungan air banjir di bawah tanah yang kemudian diinjeksi ke dalam akuifer dalam. BRIN juga mengembangkan inovasi saluran drainase yang dapat menangkap sedimen sekaligus menyerap air, yaitu Sediment Trap and Water Infiltration Drainage.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Rasio SMP ke SMAN/SMKN di Banten Tak Imbang, Pemprov Kebut Sekolah Baru

21 Nov 2025, 15:31 WIBNews