Dana untuk Korban Banjir dan Longsor Lebak Belum Cair
Lebak, IDN Times - Bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di enam kecamatan di Kabupaten Lebak, belum juga cair. Ribuan warga itu sempat dijanjikan oleh pemerintah pusat bakal menerima bantuan dana tunggu hunian (DTH) maupun stimulan pembangunan rumah.
Proposal usulan bantuan DTH dan stimulan hasil verifikasi Pemerintah Kabupaten Lebak pun sudah disampaikan pada 19 Februari 2020 lalu. Bahkan, proposal diserahkan langsung Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya kepada Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami terus koordinasi dengan pemerintah pusat, dengan instansi dan kementerian terkait agar mendapat jawaban yang bisa kami sampaikan ke masyarakat mengenai bantuan itu,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Kaprawi selaku perwakilan BNPB, Kamis (25/6).
1. Wabah COVID-19 membuat koordinasi Lebak ke pusat sulit
Kaprawi mengatakan, selain karena koordinasi secara langsung tidak bisa dilakukan karena pandemik COVID-19, pemkab masih menunggu jawaban pusat terkait dengan proposal usulan yang diajukan tersebut.
“Mungkin saja ada yang harus diperbaiki dalam proposal tersebut. Nah itu kami akan sempurnakan agar saat verifikasi ulang misalnya fasos fasum dan infrastruktur yang belum ter-cover bisa kami sempurnakan untuk diusulkan,” kata Kaprawi.
2. Kondisi pandemik menjadi salah satu faktor terhambatnya pemberian DTH
Kaprawi mengatakan, terkait belum adanya jawaban mengenai proposal usulan yang diajukan, kemungkinan karena kondisi pandemi yang mau tidak mau harus dimaklumi.
“Sementara ini kami memaklumi kondisi sekarang. Belum belum ada, kami masih menunggu agar ini jawabannya seperti apa, sehingga bisa kami segera tindak lanjuti jawabannya seperti apa,” jelas Kaprawi.
3. Awal Januari lalu, bencana banjir dan longsor hantam Lebak
Sebagaimana diketahui, awal Januari 2020, banjir bandang dan longsor menerabas apapun yang ada di hadapannya, di sepanjang aliran Sungai Cibeurang, Lebak. Semua dilumat, mulai dari jembatan, rumah, pohon, hingga manusia yang tak awas dan siap.
Setelah bencana mereda, diketahui sembilan orang tewas dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Tak hanya itu, 30 jembatan penghubung hancur, beberapa ruas jalan terputus dan puluhan bangunan sekolah rusak berat.
