Gelombang Tinggi, Nelayan di Lebak Tak Bisa Melaut dan Alat Rusak

05 Agu 2025, 14:15 WIB

Muhamad Iqbal

Nelayan di Pantai Depok, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Ilustrasi Nelayan (IDN Times/Daruwaskita)

Intinya sih...

Gelombang tinggi merusak alat tangkap ikan
Ribuan nelayan terdampak secara ekonomi
5.000 nelayan di Lebak terkena dampaknya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebak, IDN Times - Gelombang tinggi yang melanda laut di pesisir selatan Banten membuat para nelayan , terutama di Kecamatan Bayah, Wanasalam Cilograng, dan Panggarangan tak melaut berhari-hari.

Nelayan Lebak Selatan sekaligus Ketua Paguyuban Nelayan Binuangeun, Wading mengungkap, nelayan di wilayah pesisir selatan Kabupaten Lebak mengalami kerugian besar akibat tidak melaut selama beberapa hari terakhir. Kondisi ini terjadi akibat gelombang tinggi yang melanda perairan selatan Banten sejak sepekan terakhir.

"Iya para nelayan saat ini banyak tidak melaut karena cuaca ekstrim. Apalagi beberapa hari yg lalu nelayan total tidak melaut selama 4 berturut-turut. Banyak sekali alat tangkap mereka yang ambruk dan hancur," kata Wading, Selasa (5/8/2025).

1. Gelombang tinggi merusak alat tangkap ikan

Ilustrasi nelayan di sebuah pesisir pantai (pexels.com/BLACKTATOR)

Wading menjelaskan, kondisi cuaca ekstrem tidak hanya membuat nelayan libur melaut, tetapi juga menyebabkan banyak alat tangkap ikan yang rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

"Sebanyak 80 unit alat tangkap nelayan yang roboh dan rusak. Yang lebih miris alat tangkap nelayan roboh dan hanyut ke pantai, yang rata-rata milik warga," kata Wading.