Serang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kabupaten Serang menjadi daerah penyumbang angka pengangguran tertinggi di Provinsi Banten. Angka pengangguran di kabupaten ini sebesar 10,61 persen dari 523 ribu total pengangguran di Tanah Jawara.
Kepala BPS Banten Adhi Wiriana mengungkap, itu merupakan data periode Agustus 2022. "Kabupaten Serang (tahun ini) meningkat, dari tahun 2021 sebesar 10,58 persen," kata Adhi, dikutip dari website BPS Banten, Selasa (8/11/2022).
Daerah dengan angka pengangguran tertinggi di Banten kemudian disusul Pandeglang 9,24 persen, yang meningkat dari 2021 sebesar 7,70 persen. Posisi ketiga adalah Lebak 8,55 persen, yang juga meningkat dari 2021 sebesar 7,85 persen.
Sedangkan Kota Serang 8,17 persen menurun dari 2021 sebesar 9,41 persen, Kota Cilegon 8,10 persen mengalami penurunan dari 2021 sebesar 10,13 persen.
Selanjutnya, Kabupaten Tangerang 7,88 persen mengalami penurunan dari 2021 sebesar 9,06 persen, Kota Tangerang 7,16 persen mengalami penurunan dari 2021 sebesar 9,07 persen.
"Sedangkan terendah ada di Kota Tangerang Selatan sebesar 6,59 persen mengalami penurunan dari 2021 sebesar 8,60 persen," katanya.
Sementara, berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, pengangguran di Banten pada Agustus 2022 mempunyai pola yang hampir sama dengan tahun lalu.
Pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 13,52 persen.
"Yang paling rendah adalah pada pendidikan tinggi (diploma dan universitas), yaitu masing-masing sebesar 3,62 persen dan 4,46 persen," katanya.
Sebelumnya, BPS merilis bahwa Banten masih di posisi ketiga jumlah pengangguran terbanyak se-Indonesia di masa pandemik.
"Tertinggi ada di Jawa Barat sebesar 8,31 persen. Sedangkan terendah ada di Sulawesi Barat sebesar 2,34 persen," kata Kepala BPS Banten Adhi Wiriana melalui pers rilis, Senin (7/11/2022).
Berdasarkan catatan BPS, Predikat angka pengangguran tertinggi di Indonesia yang disandang Provinsi Banten sejak bertahun-tahun akhirnya terlepaskan dalam dua tahun ini. Pada 2021 Banten pun berada di urutan ketiga tertinggi nasional sebesar 8,98 persen di bawah Kepulauan Riau dengan TPT sebesar 9,91 persen dan Jawa Barat 9,82 persen.