Pengangguran dan Kemiskinan Masih Jadi Masalah Utama Ibu Kota Banten

Serang, IDN Times - Kota Serang sudah genap berusia 15 tahun, namun masih ada segudang pekerjaan rumah yang belum mampu dituntaskan. Diantaranya, masalah kemiskinan dan pengangguran.
Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, dari gambaran perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat masih terdapat tantangan kedepannya yang mesti menjadi perhatian.
1. Kemiskinan dan pengangguran meningkat

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota Banten itu sebesar 6,79 persen pada 2021. Angka ini menunjukan peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 6,06 persen saja.
Tak hanya itu, angka pengangguran terbuka di Kota Serang pun meningkat menjadi 9,41 persen pada 2021. Tahun sebelumnya hanya 9,26 persen.
"PR (pekerjaan rumah) masih banyak terutama kemiskinan, ini menjadi tanggung jawab kami, karena kemarin zaman pandemik bukan menurun malah meningkat," kata Syafrudin, Kamis (11/8/2022).
2. Gebyar UMKM akan dibebaskan guna dongkar perekonomian masyarakat

Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang itu menuturkan masih memiliki sisa waktu satu setengah tahun untuk menyelesaikan masalah klasik di Kota Serang tersebut. Diantaranya, menggencarkan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sebab, sejauh ini terutama masa pandemik COVID-19 UMKM masih jadi jantung pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.
"Di Kota Serang kegiatan gebyar masyarakat kita bebaskan yang penting prokes untuk memperkecil kemiskinan masyarakat," katanya.
3. Sejumlah daerah diubah menjadi wilayah industri dan perkantoran

Sementara, untuk jangka panjang pihaknya telah mengubah tata ruang baru Kota Serang. Kecamatan Kasemen telah ditetapkan sebagai kawasan Industri. Kemudian beberapa wilayah sawah tadah hujan di Kecamatan Cipocok akan dialihfungsikan menjadi wilayah perumahan dan perkantoran.
"Akan mulai dibangun pada tahun 2023," katanya.
Selamat ulang tahun, Kota Serang...