Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banten Ranking Ketiga Pengangguran Terbanyak se-Indonesia

Ilustrasi pelatihan kerja (ANTARA FOTO/Rahmad)

Serang, IDN Times - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Banten masih di posisi ketiga dalam hal jumlah pengangguran terbanyak se-Indonesia di masa pandemik. Di posisi pertama dan kedua ada Jawa Barat dan Kepulauan Riau.

Kepala BPS Banten Adhi Wiriana mengungkap, Banten mencatat angka pengangguran hingga 8,09 persen.

"Tertinggi ada di Jawa Barat sebesar 8,31 persen. Sedangkan terendah ada di Sulawesi Barat sebesar 2,34 persen," kat melalui pers rilis, Senin (7/11/2022).

1. Banten sempat tiga kali berturut-turut mencatat angka pengangguran tertinggi nasional

Ilustrasi pegawai pabrik kena PHK (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Berdasarkan catatan BPS, oada 2021 Banten pun berada di urutan ketiga tertinggi nasional dengan angka pengangguran sebesar 8,98 persen di bawah Kepulauan Riau (9,91 persen) dan Jawa Barat (9,82 persen).

Pemprov Banten pernah mencatatkan angka pengangguran tertinggi se-Indonesia, selama tiga tahun berturut-turut, yakni sejak 2018 hingga 2020.

Pada 2020 tercatat ada 489 ribu lebih atau 8,01 persen penduduk yang menganggur di Banten, lalu tahun 2019 angka pengangguran Banten sebear 8,11 persen. Pada Agustus 2018, BPS juga menyampaikan bahwa angka pengangguran daerah ini 8,52 persen dan jadi posisi paling atas daerah penyumbang pengangguran.

2. Angka angkatan kerja di Banten meningkat

Istimewa

Penduduk usia kerja per Agustus 2022 di Banten sebanyak 9,99 persen meningkat 173 ribu orang dari tahun sebelumnya. Kemudian Bukan Angkatan Kerja (BAK) sebanyak 3,52 juta orang mengalami penurunan 30 ribu orang.

"Angka Angkatan Kerja (AK) sebanyak 6,46 juta orang mengalami peningkatan 203 ribu orang. Penduduk yang kerja di Banten ada 5,94 juta orang mengalami peningkatan 242 orang," katanya.

3. Penyerapan tenaga kerja tertinggi dari sektor industri

Ilustrasi demo buruh. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Dari data penyerapan tenaga kerja menurut lapangan pekerjaan terjadi perubahan. Penyerapan tenaga kerja tertinggi sektor perdagangan menjadi sektor industri pada 2022, sektor industri menyerap sebanyak 1,37 juta orang atau 23,04 persen, sektor perdagangan 1,24 juta atau 20,88 persen dan sektor pertanian menyerap 671 ribu tenaga kerja atau 11,29 persen.

Lalu sektor pengadaan listrik menyerap tenaga kerja paling rendah 22 ribu orang atau 0,37 persen. Sementara, penduduk bekerja pada kegiatan formal mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2021 sebesar 0,91 persen.

"Di antaranya buruh/karyawan/pegawai sebesar 49,09 persen, berusaha sendiri 22,46 persen, pekerja tak dibayar, 8,46 persen, paling kecil berusaha dibantu buruh tetap 2,05 persen," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khaerul Anwar
Ita Lismawati F Malau
Khaerul Anwar
EditorKhaerul Anwar
Follow Us