Tangerang Selatan, IDN Times - Sopir truk mengantuk diduga menjadi penyebab utama terjadinya tabrakan beruntun yang terjadi di Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel) Jumat, (7/9) sore.
Hal itu terungkap dari keterangan resmi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel).
Berdasarkan keterangan tersebut, semula kendaraan merek Hino berjenis Dump Truk pengangkut tanah dengan nomor polisi B 9383 KYV yang dikemudikan oleh Wahyu berjalan dari arah Bintaro menuju Pondok Aren melalui Jalan Boulevard Bintaro Sektor 7.
Memasuki lokasi di depan Ruko Arcade 1 di dekat lampu merah Sekolah Penabur, sopir yang diduga mengantuk menabrak kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah Sekolah Penabur yaitu Toyota Mark X dengan nomor polisi B 2262 STE yang dikemudikan oleh Rafiandra Lubis.
Akibat benturan tersebut membuat efek domino dengan selanjutnya menabrak kembali kendaraan Daihatsu Ayla B 1514 FRL yang dikemudikan oleh Raden Arief, Toyota Scienta B 1101 WOS yang dikemudikan oleh Aman, dan kendaraan Toyota Innova B 1854 CKX yang dikemudikan oleh Wawan.
Akibat tabrakan beruntun tersebut seluruh kendaraan mengalami kerusakan.
Kasatlantas Polres Tangsel AKP Lalu Edwin kepada IDN Times menjelaskan bahwa tabrakan yang melibatkan lima kendaraan tersebut sedang dalam pengumpulan informasi dan keterangan.
"Saat ini kita cek lagi pengendara-pengendara itu karena semalam gak bisa karena kecapekan jadi hari ini kita teruskan ya," kata Lalu, Sabtu (7/9).
Lalu menjelaskan pihaknya tengah mendalami dari mana truk bermuatan berat itu berasal
"Truknya kita gak tahu dari mana, nah soal proyeknya di mana masih kita cek dulu, apa dari Tangsel atau dari luar," kata Lalu.
Diketahui, saat ini semua kendaraan sudah berada di Mapolres Tangsel untuk selanjutnya menjadi barang bukti atas peristiwa tersebut.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan beruntun yang terjadi di Bintaro melibatkan satu truk tronton bermuatan tanah dan empat kendaraan pribadi.
Jika merujuk pada aturan yang ada truk tanah yang menabrak empat mobil di depannya itu melanggar jam operasional yang sudah diatur oleh Peraturan Wali Kota (Perwal) nomor 3 tahun 2012 yang mengatur jam oprrasional truk bertonase besar di Tangsel dari jam 22.00 sampai jam 05.00.