Brimob Bersenjata Jaga Ketat Ruang Sidang Vonis Alwi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Terdakwa Alwi Husen Maolana menjalani sidang vonis atas kasus penyebaran video berbau pornografi seorang mahasiswi di Pengadilan Negeri (PN) Pandeglang, Kamis (13/7/2023). Sejumlah personel Brimob bersenjata laras panjang turut siaga.
Suasana di Pengadilan Negeri Pandeglang, tampak ramai. Kepolisian menjaga ketat sejumlah titik sehingga pengunjung tak bisa leluasa keluar - masuk.
Baca Juga: Korban Revenge Porn Ingin Laporkan Hakim, KY: Silakan Saja
1. Mobil tahanan dikawal barakuda serta pasukan Brimob
Pintu masuk khusus terdakwa menuju ruang utama menjadi salah satu titik yang dijaga oleh beberapa anggota Brimob. Para personel Brimob tampak menenteng senjata laras panjang sambil berdiri di depan pintu.
Mobil tahanan yang membawa terdakwa Alwi pun mendapatkan pengawalan satu mobil barakuda serta pasukan Brimob bersenjata lengkap.
Baca Juga: Viral Korban Kasus Pemerkosaan di Pandeglang Ngaku Dipersulit Jaksa
2. Penjagaan ketat agar tidak terjadi aksi anarki saat sidang
Juru Bicara PN Pandeglang Panji Answinartha mengatakan, penjagaan ketat oleh aparat kepolisian tersebut merupakan langkah antisipasi kemungkinan terjadi kericuhan yang terjadi saat putusan sidang terdakwa Alwi.
"Kenapa demikian, kita menjaga supaya tidak ada kejadian anarki dan juga situasi yamg kondusif dalam pembacaan putusan terdakwa Alwi," katanya.
Kasus ini menarik perhatian publik setelah keluarga memviralkan kasusnya. Keluarga mempertanyakan mengapa terdakwa Alwi hanya dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), bukan pasal pemerkosaan.
Baca Juga: Viral Kasus Revenge Porn, Kajati Banten: Hanya Miskomunikasi
Baca Juga: Untirta DO Terdakwa Revenge Porn di Pandeglang
Baca Juga: Vonis Terdakwa Revenge Porn Ditunda, Korban Histeris di Ruang Sidang
3. Puluhan mahasiswa berdemonstrasi di depan PN Pandeglang
Sementara, di depan gedung PN Pandeglang tampak puluhan elemen masyarakat yang berdomenstrasi dalam rangka aksi solidaritas terhadap korban Revenge Porn inisial IK. Mereka mendesak majelis hakim yang menangani perkara ini untuk mengadili terdakwa dengan hukuman pidana maksimal.
Tampak sejumlah massa saling bergantian berorasi. Aksi massa tersebut dikawal ketat oleh anggota polisi.
Muhamad Abdulah, salah satu massa aksi mengatakan bahwa aksi solidaritas yang dilakukan merupakan bentuk keprihatinan terhadap situasi hukum di Pandeglang, dan kepedulian atas apa yang diterima oleh korban.
"Bentuk kepedulian kita terhadap korban kasus revenge porn yang tidak mendapatkan keadilan," katanya.
Baca Juga: Alasan Keluarga Korban Pemerkosaan Pandeglang Pilih Viralkan di Medsos
Baca Juga: Kala Masyarakat Lebih Pilih No Viral No Justice