Panjang Mulud, Tradisi Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Banten

Serang, IDN Times - Banten memiliki banyak hal menarik yang bisa menarik wisatawan. Salah satunya adalah tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, Panjang Mulud.
Ritual yang satu ini biasanya dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam ritual ini, warga membuat "panjang" yang berisi berbagai makanan serta telur yang berhiaskan kertas krep.
1. Tradisi ini juga kerap disebut Ngeropak

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang Amas Tajudin mengatakan, tradisi tahunan ini sering juga disebut Ngeropok atau Ngeriung, yang artinya kumpul-kumpul berbagi berkat. '
Tidak hanya berbentuk kapal, "panjang" juga ada juga berbentuk lain, seperti angsa berbulu putih, rumah, pesawat hingga Masjid Agung Banten.
Tradisi ini masih bisa kamu jumpai setiap menjelang hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, pada bulan Rabiul Awal tahun Hijriah di Kota dan Kabupaten Serang.
"Masing-masing keluarga membawa makanan minuman ke masjid berdoa bersama dan dibagikan disebut maulid," kata Amas kepada IDN Times, Sabtu (8/10/2022).
2. Warga akan berebutan mengambil makanan dari panjang

Saat perayaan, panjang dengan berbagai bentuk akan diarak oleh warga keliling kampung. Tradisi ini juga sebagai bentuk sedekah para warga. Biasanya, warga lainnya akan berbondong-bondong ikut arak-arakan.
Di akhir acara, warga akan berebut untuk mendapatkan lauk pauk dan barang yang diletakkan di Kapal Panjang Mulud. "Berebutan bukan karena kelaparan tapi barang tersebut setelah didoakan dianggap mengandung keberkahan maka semua orang mau mengambilnya," katanya.
3. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten

Amas mengatakan, tradisi Panjang Mulud merupakan tradisi leluhur sejak masa Kesultanan Banten, tepatnya di masa kepemimpinan Sultan Maulana Hasanudin. Namun, tradisi ini hanya berkembang di Kota Serang dan Kabupaten Serang.
"Kabupaten kota lain tidak ada istilah panjang mulud, melainkan hanya membawa makanan yang layak dimakan dibawa ke masjid, tidak diarak," katanya.