Longsor! Warga Tangsel Minta BBWS Kerja Rapikan Kali Pesanggrahan
IDN Times/Muhamad Iqbal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Warga di Jalan Lembah I, RT 04 RW 06 Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane bekerja merapikan tebing di tepian Kali Pesanggarahan.
Akhyarudin, ketua RT setempat mengatakan, warga cemas karena tebing di bantaran sungai yang di atasnya adalah akses jalan warga sudah beberapa kali longsor dan kini kondisinya retak, sewaktu-waktu dapat terputus kembali akibat longsor.
"Jalan Lembah I ini ya, mengkhawatirkan ya, lantaran bantaran kali, karena memang sampai saat ini, hampir setahun kurang lebih belum ada realisasi (dari BBWS)," kata Akhyar saat ditemui di lokasi, Kamis (4/8/2022).
1. Tepian Kali Pesanggarahan sudah ditinjau dan diukur BBWS, tapi belum juga ada tindakan
IDN Times/Muhamad IqbalKata Ahkyar, setelah beberapa kali mengalami longsor di akses jalan tersebut, pihak BBWS Ciliwung Cisadane sempat mengecek lokasi, tak hanya itu mereka pun sempat melakukan pengukuran di tepian sungai, hingga kini belum ada aksi lanjutan dari kunjungan itu.
"BBWS C2 pernah ke sini waktu 2021, sehabis kejadian longsor dia ke sini (ngukur). Kalo longsor ada 6 titik, tapi yang rawan longsor sekitar panjangnya sekitar 119 meter. Dengan kedalaman dari sembilan hingga 24 meter," kata dia.
Baca Juga: Waspada! Pelaku Hipnotis Berkeliaran di Kota Tangerang
2. Tepian Kali Pesanggarahan sempat akan ditangani Pemkot Tangsel, tapi kewenangannya ada di BBWS
Ilustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)Saat longsor tahun lalu, lanjut Akhyar, Pemerintah Kota Tangsel sempat ingin bekerja membuat turap sementara dengan bronjong batu, tapi pekerjaan tak dilakukan lantaran kewenangannya ada di BBWS.
"Tapi akhirnya engga jadi karena permaslahan di atas lah kita ga tahu," kata dia.
3. Warga juga kerap kebanjiran akibat luapan Kali Pesanggrahan
Ilustrasi banjir bandang (IDN Times/Arief Rahmat)Tak hanya longsor, kata Akhyar, tak ada perapihan sungai semacam turap atau penegerukan sedimentasi mengakibatkan 14 rumah di wilayah kebanjiran secara rutin.
"Dalamnya engga rata, ada yang paling dalam sekitar hampir 1,5 meter sampai 80 cm, surut cepet sih tergantung kalinya," kata dia.
"Harapan kita minta ini diturap, dibikin pintu air agar air bisa ditutup paling tidak bisa ditahan dulu. Kalinya dikeruk atau paling tidak diturap lah. Kalau ini punya balai besar soalnya," sambungnya.
Baca Juga: 12 Kabel Internet Telkom Belum Diputus, Walkot Tangsel: Sabar!
