Jejak Keraton Kaibon, Lambang Bukti Cinta Kasih Ibu

Kaibon memiliki arti keibuan. Hal ini sesuai dengan peruntukkan bangunan itu yang menjadi tempat tinggal Bunda Ratu Aisyah, ibu Sultan Banten ke-21, Syafiuddin. Bunda Ratu Aisyah memutuskan tinggal di Keraton Kaibon yang bersebelahan dengan Keraton Surosowan. Ini menjadi bukti kasihnya untuk sang anak yang diangkat menjadi Sultan Banten saat usianya baru 5 tahun. 

Saat itu, Ratu Aisyah berada di dekat anaknya dengan tujuan agar dapat terus menjaga dan mendidik anaknya. Ratu Aisyah berhasil melatih dan mendidik putranya, Sultan Shafiuddin, yang kemudian menjadi Sultan Banten terakhir yang memegang kedaulatan.

Sultan Shafiuddin diketahui memiliki martabat yang tinggi dan gigih dalam perjuangan melawan kolonialisme hingga akhir hidupnya.

Keraton seluas dua sampai empat hektare (ha) ini dibangun menggunakan batu bata yang terbuat dari pasir dan kapur. Di bagian depat dibangun kanal yang berfungsi sebagai transportasiu menuju Keraton Surosowan.

Bagian depan keraton terdapat lima gerbang yang artinya lima waktu sholat dalam sehari. Pintu gerbang setinggi dua meter dengan gaya Jawa dan Bali bermotif Candi Bentar.

Tak hanya itu, aalah satu bangunan di keraton ini memiliki keunikan, yaitu kamar Ratu Aisyah dan Sultan Syafiuddin, yang dilengkapi dengan sistem pendingin ruangan menggunakan aliran air di bawah lantai untuk menciptakan suhu yang lebih dingin. 

Setelah kehancuran Kesultanan Banten, Keraton Kaibon menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Banten Lor yang dipimpin oleh bupati pertama yang didukung Belanda, yaitu Pangeran Aria Adi Santika.

Pada tahun 1832, pemerintah Hindia Belanda membongkar Keraton Kaibon hingga hanya tersisa pondasi, sebagian tembok di beberapa sisi dan gapura saja.

Meskipun sebagian besar bangunan Keraton Kaibon telah hancur dan hanya tersisa puing-puing saja, namun situs cagar budaya ini tetap menyimpan daya tarik tersendiri.

Sejak direvitalisasi beberapa tahun lalu, penampakan Keraton Kaibon menjadi lebih tertata rapi. Biasanya pengunjung yang datang ingin menyusuri jejak sejarah Kasultanan Banten hingga menjadikannya sebagai spot foto pre-wedding.

Gapura Keraton Kaibon sangat terkenal karena menjadi logo Kota Serang. Bangunan bersejarah ini menjadi ciri khas Banten yang tak terpisahkan dari Kota Serang.

Gapura Keraton Kaibon menggambarkan Kota Serang sebagai ibu kota Banten yang memiliki arti pintu gerbang Provinsi Banten. Selain itu, gerbang atau gapura ini menggambarkan pintu menuju kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di semua bidang.

Itulah beberapa fakta menarik seputar Keraton Kaibon yang menjadi logo Kota Serang.