TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuaca Ekstrem, Harga Cabai di Banten Naik Drastis 

Akibat pasokan berkurang karena gagal panen

ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Serang, IDN Times - Harga cabai di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang naik drastis saat cuaca ekstrem melanda sejumlah daerah di Provinsi Banten. Kenaikan terjadi pada jenis cabai merah besar, kriting, dan cabai rawit.

Ketiga jenis cabai itu biasanya dijual Rp25 ribu per kilogram (kg). Namun, selama musim penghujan saat ini, harga ketiga komoditas itu mencapai Rp60 ribu per kg. 

Baca Juga: Warga Banten, Waspadai Fenomena La Nina!

1. Gagal panen akibat cuaca ekstrem

Masa panen cabai merah di Desa Winong Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Kepala Disperindag Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, kenaikan harga cabai diduga akibat pasokan dari pengepul berkurang karena gagalnya panen di tingkat petani. Saat ini, hujan deras dan angin kencang tak henti-hentinya mengguyur beberapa daerah di Pulau Jawa, di musim penghujan.

Sejauh ini Banten mendapat pasokan cabai dari daerah Ciwidey, Jawa Barat. Sementara, produksi cabai di Banten sendiri di bawah 10 persen dan tidak bisa memenuhi kebutuhan se Provinsi.

"Ada di Banten, tapi tidak signifikan suplainya," kata Babar saat sidak harga pangan di pasar induk Rau Kota Serang, Rabu (16/12/2020).

2. Gagal panen dan kurang pasokan

(IDN Times/Wildan Ibnu)

Babar menambahkan, selain gagal panen cuaca ekstrem ini mengakibatkan pengiriman dari daerah pemasok terhambat. Kenaikan juga dipicu berkurangnya pasokan dari petani lokal di Kabupaten Pandeglang, Banten akibat bencana banjir sepekan terakhir.

"Bukan karena melonjak permintaan, tapi karena keterlambatan suplai, sehingga harga barang mengalami kenaikan," katanya.

Baca Juga: La Nina Mengintai, Seberapa Siap Kita?

Berita Terkini Lainnya