TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hobi Kerajinan Tangan, Pemilik Diftria Art Crafting Bisa Dapat Cuan

Eny belajar dan memasarkan produk di media sosial

IDN Times/Muhamad Iqbal

Kota Tangerang, IDN Times - Hobi gak hanya mendatangkan kesenangan, tapi juga cuan loh. Ini yang dialami salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Eny Wahyu. 

Pemilik Diftria Art Crafting ini memulai usahanya karena menyalurkan hobi kerajinan tangan. Memulai usaha dari tahun 2015 dengan modal awal Rp5 juta, Eny kini bisa meraup omzet Rp10 juta sampai Rp20 juta dalam sebulan. 

Saat ada pameran, dia bahkan bisa mengantongi pendapatan hingga Rp60 juta. Begini kisah Eny. 

Baca Juga: Cireng Jadi Frozen Food, UMKM di Tangsel Ini Raup Omzet Jutaan Sebulan

1. Belajar bikin kerajinan dari media sosial

Eny menceritakan, bisnis produk kerajinan tangan yang dia rintis, berawal dari keisengan saat waktu luang. Dia pun belajar membuat kerajinan tangan secara otodidak dari media sosial. 

Dari situ, Eny kemudian semakin serius menggeluti bisnis kerajinan tangan di bawah bendera Diftria Art Crafting. Kini, usaha Eny mampu menghasilkan berbagai aksesoris dan souvenir perempuan serta aksesoris pernikahan.

“Usaha saya membuat berbagai produk, seperti kalung, gelang, anting, dan bros yang semuanya dibikin secara hand made dengan proses bahan mentah yang dirangkai, disusun, dan dijual, serta bahan-bahan bakunya langsung diambil dari daerah-daerah lokal,” kata Eny, Selasa (27/6/2023).

Eny mengatakan, produk-produk Diftria Art Crafting dibuat dengan memanfaatkan material dari kelas unggulan, seperti mutiara asli dan batu alam yang dibentuk menjadi produk-produk cantik yang fashionable sekali.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Gunakan E-Rapor untuk SD dan SMP

2. Produk Eny dijual dari Rp25 ribu sampai Rp1,5 juta

Dok. IDN Times/Eny

Diftria Art Crafting juga mematok harga secara variatif, yakni mulai dari Rp25 ribu sampai Rp1,5 juta. Harga ini dia sesuai dengan bahan, ukuran, hingga keunikan motif bentuknya.

“Jadi, pelanggan kita juga sangat beragam dari kalangan atas sampai kalangan menengah ke bawah," kata dia.

Eny mengatakan, tantangan dalam usahanya ini adalah konsistensi kualitas. "Karena usaha ini bukan merupakan barang yang mudah dibeli, kita sebagai pengrajin harus lebih konsisten dari sebelum-sebelumnya,” kata dia.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Restoran India di Tangerang, Rempahnya Nendang!

Berita Terkini Lainnya