Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tanda-Tanda Seseorang Sedang Berbohong, Waspada!

ilustrasi berbincang (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi berbincang (pexels.com/Budgeron Bach)

Apakah kamu pernah merasa, lawan bicara kamu sedang berbohong? Atau, jangan-jangan kamu juga pernah berbohong kepada seseorang dan berharap tidak ketahuan?

Jika ya, maka kamu tidak sendirian. Berbohong adalah bagian dari perilaku manusia, tetapi juga bisa menyebabkan masalah dalam hubungan interpersonal. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk bisa mengenali tanda-tanda kebohongan dan membedakan antara fakta dan fiksi.

Namun, mendeteksi kebohongan bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang percaya pada mitos dan stereotip tentang cara mengenali orang yang berbohong, seperti menghindari kontak mata, menyentuh hidung, atau bergerak-gerak. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu pun tanda pasti yang dapat menunjukkan kebohongan secara akurat.

Lalu, bagaimana cara untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak? Jawabannya adalah dengan memperhatikan perubahan perilaku dari norma dasar seseorang. Norma dasar adalah cara seseorang berbicara dan bersikap ketika mereka jujur.

Setiap orang memiliki norma dasar yang berbeda-beda, sehingga kamu harus mengenal orang tersebut dengan baik sebelum kamu dapat menilai apakah mereka berbohong atau tidak.

Selain itu, ada beberapa petunjuk yang dapat membantu kamu membedakan antara fakta dan fiksi, asalkan kamu teliti dan kritis dalam mengamati dan mendengarkan orang lain.

Berikut adalah lima cara jitu yang dapat mengungkap seseorang sedang berbohong atau tidak.

1. Amati pola pernapasan

ilustrasi berbincang (pexels.com/Zen Chung)
ilustrasi berbincang (pexels.com/Zen Chung)

Salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong adalah dengan mengamati pola pernapasan mereka. Ketika seseorang berbohong, mereka cenderung merasa gugup atau cemas, yang dapat mempengaruhi cara mereka bernapas. Mereka mungkin bernapas lebih cepat dan dangkal, atau menahan napas untuk beberapa saat.

Kamu dapat mengamati pola pernapasan seseorang dengan memperhatikan gerakan bahu, dada, dan perut mereka. Kamu juga dapat mendengarkan nada suara mereka, yang mungkin menjadi lebih tinggi atau lebih rendah karena perubahan tekanan udara di paru-paru.

Jika kamu melihat atau mendengar adanya perubahan pola pernapasan yang signifikan dari norma dasar seseorang, maka kamu bisa curiga bahwa mereka sedang berbohong.

2. Perhatikan gerakan tubuh

ilustrasi berbincang dengan teman (pexel.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
ilustrasi berbincang dengan teman (pexel.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Cara lain untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong adalah dengan memperhatikan gerakan tubuh mereka. Ketika seseorang berbohong, mereka cenderung mengubah tingkat gerakan tubuh mereka, baik meningkatkan atau menguranginya.

Ini karena berbohong dapat memicu respons “berkelahi atau melarikan diri” di tubuh, yang membuat otot menjadi tegang atau rileks. Orang yang berbohong mungkin menjadi lebih gelisah dan sering menggerakkan tangan, kaki, kepala, atau tubuh mereka.

Mereka mungkin juga sering menyentuh wajah, rambut, atau bibir mereka sebagai bentuk perilaku merapikan diri. Ini menunjukkan bahwa mereka merasa tidak nyaman dengan apa yang mereka katakan dan mencoba untuk menenangkan diri sendiri.

Orang yang berbohong mungkin juga menjadi lebih diam dan tidak bergerak sama sekali. Mereka mungkin mencoba untuk mengendalikan gerakan tubuh mereka agar tidak terlihat mencurigakan. Mereka mungkin juga menghindari gerakan tangan atau ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan apa yang mereka katakan. Ini menunjukkan bahwa mereka merasa tegang dan waspada terhadap reaksi orang lain.

Jika kamu melihat adanya perubahan tingkat gerakan tubuh yang berbeda dari norma dasar seseorang, maka kamu bisa curiga bahwa mereka sedang berbohong.

3. Analisis ekspresi wajah

ilustrasi berbincang (unsplash.com/Alexis Brown)
ilustrasi berbincang (unsplash.com/Alexis Brown)

Ekspresi wajah adalah salah satu cara paling efektif untuk menyampaikan emosi dan sikap kamu kepada orang lain. Namun, ketika seseorang berbohong, ekspresi wajah mereka mungkin tidak selaras dengan apa yang mereka rasakan atau katakan. Mereka mungkin mencoba untuk menyembunyikan emosi negatif seperti rasa bersalah, takut, marah, atau sedih dengan menampilkan ekspresi positif seperti senyum, tertawa, atau kagum.

Namun, ekspresi palsu ini biasanya tidak bertahan lama dan mudah terdeteksi oleh orang lain. Orang yang berbohong mungkin juga menunjukkan mikro-ekspresi, yaitu pergeseran singkat ekspresi wajah yang terjadi secara tidak sadar selama kurang dari setengah detik. Mikro-ekspresi ini mengungkapkan emosi sebenarnya yang dirasakan oleh orang yang berbohong, yang mungkin berbeda dengan apa yang mereka katakan.

Kamu dapat menganalisis ekspresi wajah seseorang dengan memperhatikan gerakan otot di sekitar mata, hidung, mulut, dan dagu mereka. Kamu juga dapat membandingkan ekspresi wajah mereka dengan nada suara dan isi ucapan mereka.

Jika kamu melihat adanya ketidaksesuaian atau ketidakkonsistenan antara ekspresi wajah dan emosi seseorang, maka kamu bisa curiga bahwa mereka sedang berbohong.

4. Kontak mata

ilustrasi berbincang (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)
ilustrasi berbincang (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Kontak mata adalah salah satu cara untuk menunjukkan ketertarikan, kepercayaan, dan kejujuran kepada orang lain. Namun, ketika seseorang berbohong, kontak mata mereka mungkin berubah menjadi lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya.

Orang yang berbohong mungkin menghindari kontak mata karena merasa bersalah atau takut ketahuan. Mereka mungkin juga sering memalingkan pandangan atau menatap ke arah lain. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak yakin atau tidak percaya dengan apa yang mereka katakan.

Orang yang berbohong mungkin juga menatap terlalu lama atau terlalu intens kepada orang lain. Mereka mungkin mencoba untuk meyakinkan orang lain bahwa mereka jujur atau menantang orang lain untuk membuktikan kebohongan mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka defensif atau agresif terhadap apa yang mereka katakan.

Kami dapat melihat kontak mata seseorang dengan memperhatikan durasi, intensitas, dan arah pandangan mereka. Kami juga dapat membandingkan kontak mata mereka dengan norma dasar dan budaya mereka.

Jika kamu melihat adanya perubahan kontak mata yang tidak wajar dari norma dasar seseorang, maka kamu bisa curiga bahwa mereka sedang berbohong.

5. Amati isi dan gaya berbicara

ilustrasi berbincang (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)
ilustrasi berbincang (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Isi dan gaya berbicara adalah aspek penting dalam komunikasi verbal. Ketika seseorang berbohong, isi dan gaya berbicara mereka mungkin berubah menjadi lebih samar, tidak konsisten, atau tidak logis.

Orang yang berbohong mungkin memberikan sedikit detail atau informasi tentang apa yang mereka katakan. Mereka mungkin juga mengulangi pertanyaan sebelum menjawabnya, berbicara dengan kalimat pendek atau terputus-putus, gagal memberikan detail spesifik ketika cerita mereka dipertanyakan, atau mengubah cerita mereka seiring berjalannya waktu. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki bukti atau argumen yang kuat untuk mendukung kebohongan mereka.

Orang yang berbohong mungkin juga menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak pasti, seperti “mungkin”, “seingat saya”, “sejauh yang saya tahu”, atau “menurut saya”. Mereka mungkin juga menggunakan kata-kata atau frasa yang bersifat umum, seperti “orang-orang”, “beberapa”, “biasanya”, atau “rata-rata”.

Ini menunjukkan bahwa mereka mencoba untuk mengurangi tanggung jawab atau kredibilitas mereka atas apa yang mereka katakan.

Kamu dapat mendengarkan isi dan gaya berbicara seseorang dengan memperhatikan pilihan kata, struktur kalimat, dan alur cerita mereka. Kamu juga dapat mengecek kebenaran informasi yang mereka berikan dengan sumber lain yang lebih terpercaya.

Jika kamu mendengar adanya ketidakjelasan atau ketidakkonsistenan antara isi dan gaya berbicara seseorang, maka kamu bisa curiga bahwa mereka sedang berbohong.

Tidak ada cara pasti untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Namun, ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan untuk meningkatkan kemampuan kamu dalam mendeteksi kebohongan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Ita Lismawati F Malau
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us