TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Kesenian Banten yang Unik dan Masih Dilestarikan Hingga Kini

Beberapa kesenian ini lekat dengan nuansa keagamaan

Kesenian rudat Banten (Tangkap layar/Youtube/Museum Negeri Banten)

Banten memiliki banyak hal menarik untuk digali, salah satunya berbagai tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ada banyak kesenian Banten yang menarik untuk diketahui.

Bukan hanya itu saja, berbagai kesenian ini juga masih dilestarikan hingga saat ini. Hal ini menjadi salah satu bentuk kecintaan masyarakat Banten pada tradisi leluhur mereka.

Berikut ini adalah beberapa kesenian Banten yang unik dan masih dijalankan hingga saat ini: 

Baca Juga: Tradisi yang Kamu Jumpai di Banten Saat Ramadan

1. Debus Surosowan

https://pixabay.com/photos/attractions-debus-show-3530485/

Debus Surosowan menjadi salah satu kesenian yang paling populer dari Banten. Bukan hanya di kalangan masyarakatnya saja, namun kesenian yang satu ini bahkan dikenal hingga seluruh nusantara. 

Debus merupakan atraksi yang dilakukan dengan menggunakan benda tajam, seperti: golok, paku, air keras, dan yang lainnya. 

2. Rudat

https://www.youtube.com/embed/Gf35PQxEh9w

Rudat merupakan salah satu jenis tarian yang diiring dengan alat musik yang khas. Kesenian Banten yang unik ini dimainkan dengan bantuan beberapa alat musik unik, seperti: ganjring, rebana, bahkan kecrekan yang bisa memberikan suara khas. 

Perpaduan alat-alat musik ini akan menghasilkan irama musik Arab yang khas dan harmonis. 

3. Patingtung

Pencak Silat (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)

Patingtung dikenal sebagai usik pengiring untuk tarian khas pencak silat. Alat musik ini juga dikenal dengan nama kendang pencak. Perangkat ini terdiri dari 2 buah kendang kecil, 1 buah gong kecil, serta sebuah kulenter. 

Biasanya patingtung akan ditabuh untuk mengiringi pertunjukan aksi para pesilat yang sedang memperagakan berbagai jurus tradisional. 

Baca Juga: Mengenal Tradisi Seba Baduy, Ungkap Syukur Urang Kanekes

4. Dzikir Saman

Pada awalnya, kesenian Dzikir Saman tumbuh dan berkembang dibawa oleh para ulama ketika sedang menyebarkan agama Islam di Banten. Dalam perkembangannya, kesenian ini sudah banyak mengalami perubahan.

Salah satunya,  muncul tarian dari penonton yang mengikuti irama vokal (beluk) musik kesenian ini. Perubahan pada tarian merupakan desakan dari penonton yang menghendaki tarian Saman lebih variatif. Sehingga sekarang gerakan dalam kesenian Dzikir Saman tidak hanya pada kaki melainkan ditambah dengan gerakan tangan.
Penamaan kesenian ini diambil dari kata “saman” yang berarti delapan.

Waditra atau alat bantu yang digunakan pada kesenian ini adalah berupa benda menyerupai kipas yang terbuat dari kulit kerbau berukuran 40X40 cm dengan tangkai pegangan dari rotan sepanjang 70 cm. Alat ini disebut “hihid”. Cara memainkan “hihid” dengan memukulkan secara berpasangan satu dengan yang lain, sehingga menghasilkan sebuah irama.

5. Ketimpring

Arief saat memasang kulit untuk rebana. IDN Times/Alfi Ramadana

Ketimpring merupakan alat musik berbetuk rebana dengan jumlah 12 buah. Perangkat ini terdiri dari terbang kecil maupun terbang besar dan ditabuh bersamaan dengan lantunan pujian dalam bahasa Arab. 

Ada 4 alat utama dalam ketimpring, yaitu: indung, pancer, penyela, dan juga penelu. 

6. Baca Syekh

Ini merupakan kesenian alam bentuk pembacaan cerita tentang kehidupan syekh Abdul Kadir Zaelani atau Umar Maya. Dalam kesenian ini, cerita akan dibacakan dalam beberapa tahap, di mana dalam setiap tahap akan diberi penjelasan. 

7. Panjang Mulud

Ritual yang satu ini biasanya dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam ritual ini akan dibuat panjang berisi berbagai makanan serta telur yang berhiaskan kertas krep. 

8. Mawalan

Para pemain rebana saat mengiringi koor Gereja Mater Dei. IDN Times/Fariz Fardianto

Kesenian musik ini menggunakan beberapa buah rebana dan dimainkan oleh 6-8 orang. Mawalan biasanya diawali dengan lantunan ayat-ayat suci terlebih dahulu sebagai pembuka. Kesenian ini bisa dimainkan oleh pria maupun wanita.

9. Buka Pintu

Kesenian buka pintu (Tangkap layar Youtube/Achmad Fudholi)

Ini merupakan kesenian yang kerap digunakan dalam acara pernikahan. Buka pintu adalah ritual tanya jawab antara perwakilan mempelai wanita dengan perwakilan mempelai pria.

 Kesenian ini juga dikenal dengan nama Yalil. Kesenian ini bisa kamu jumpai, salah satunya, di Kota Cilegon. 

Berita Terkini Lainnya